Mohon tunggu...
Sri Rumani
Sri Rumani Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

Rakyat kecil, bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa kecuali Alloh SWT yang sedang berjalan dalam "kesenyapan" untuk mendapatkan pengakuan "profesinya". Sayang ketika mendekati tujuan dihadang dan diusir secara terorganisir, terstruktur, dan konstitusional... Email:srirumani@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Persiapan sebagai PNS Baru, Apa Saja?

28 Januari 2019   23:55 Diperbarui: 30 Januari 2019   13:00 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi PNS/tribunnews.com

Bila sudah lolos tahap seleksi akhir, berarti berhak mendapat sebutan CPNS, dengan bukti Surat Keputusan (SK) pengangkatan pertama dalam acara seremonial.

Kemudian barulah sampai pada hal-hal yang perlu dipersiapkan oleh para CPNS, seperti sebagai berikut:

Pertama meluruskan niat untuk mendarmabaktikan pikiran, tenaga, emosi, di instansi yang sudah dipilih sejak dari awal, mengingat akan menjadi "rumah kedua" untuk menjalani karier dimulai dari level paling bawah sesuai dengan ijazah yang dipakai saat melamar pekerjaan.

Kemudian bersedia melaksanakan kewajiban sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi), dengan penuh rasa tanggung jawab, amanah, jujur, kredibel, disiplin, inisiatif, berintegritas dan semangat tinggi mengikuti aturan main yang sudah ditentukan.

Ketiga, setelah kewajiban dilaksanakan tentu akan mendapatkan hak sebagai CPNS (gaji) sebesar 80 persen. Lalu setelah mengikuti diklat pra jabatan sebagai syarat untuk diangkat sebagai PNS dengan SK PNS, akan mendapat gaji penuh 100 persen sesuai dengan pangkat dan golongan yang dimiliki, plus tunjangan istri/suami/anak, tunjangan kinerja, tunjangan profesi sesuai peraturan yang berlaku.

Keempat, Berkelakuan sopan santun, ramah, menghormati yang lebih tua, menghargai lebih muda, menyesuaikan dengan lingkungan sosial baru, namun tetap mempunyai prinsip.

Perlu diingat untuk tidak terbawa arus dan pengaruh "negatif", berhati-hati (bukan curiga) dalam menjalin pertemanan, membaca hati orang lain itu perlu instuisi kuat. Peganglah prinsip:"mempunyai seribu teman terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak."

Berbuat baiklah kepada semua orang, karena perbuatan baik itu akan berbuah kebaikan. Siapa menanam akan memetik hasilnya, menanam kebaikan akan memetik kebaikan, sebaliknya menanam keburukan akan mendapat celaka.

Kelima, amati sikap, karakter, perilaku, kepribadian orang-orang dilingkungan kerja, lingkungan sosial. Berdasarkan pengamatan, "air beriak itu tanda tidak dalam", "tong kosong berbunyi nyaring".

Ada model teman kerja yang banyak omong sedikit bekerja, sebaliknya bila ada yang rajin bekerja dan berprestasi pasti ada orang yang "iri hati" dan mencurigai.

Hati-hati juga dengan model orang yang suka "melempar batu sembunyi tangan", atau menusuk dari belakang. Untuk dapat mengetahuai orang-orang model ini perlu berinteraksi dan berkomunikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun