Mohon tunggu...
Sri Rumani
Sri Rumani Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

Rakyat kecil, bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa kecuali Alloh SWT yang sedang berjalan dalam "kesenyapan" untuk mendapatkan pengakuan "profesinya". Sayang ketika mendekati tujuan dihadang dan diusir secara terorganisir, terstruktur, dan konstitusional... Email:srirumani@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Rumah Semi Permanen di Tepi Rel KA Yogya - Jakarta

13 November 2018   09:16 Diperbarui: 13 November 2018   11:42 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kondisi ini sangat jauh berbeda dengan ruangan kereta yang ber AC, bersih, terang, rapi, toilet bersih dengan air yang cukup. Intinya naik kereta saat ini lebih aman, nyaman, tenang, dan pelayanan yang ramah, sopan, senyum, pokoknya pelayanan prima yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi. 

Pengecekan tiket tidak lagi dengan meminta tiket KA yang dilubangi dengan alat khusus sebagai tanda telah di cek, tetapi kondektur cukup melewati kursi penunpang dengan melihat gadget. 

Seragam yang rapi, menjadikan masisis dan kondektur kereta semakin gagah. Demikian juga petugas restorasi yang sigap dan ramah melayani pembeli minuman dan makanan di atas kereta. Kebersihan lorong kursi dan jalan diantara kursi kelihatan selalu bersih karena ada petugas yang mengambil sampah dimasukkan kantong plastik besar.

Reformasi pelayanan di perjalanan dengan kereta ini sangat terasa sekali dibandingkan dengan sebelum ada reformasi. Waktu itu penumpang sangat tidak aman karena banyak pencopet, tidak nyaman karena pengamen, pedagang asongan yang hilir mudik dengan menawarkan barang dagangan. 

Suara dari cabin masinis sejak sebelum berangkat, yang memperkenalkan nama masinis dan kondektur, informasi- informasi yang berguna bagi penumpang dengan suara lembut serasa seperti naik pesawat. Jadi perjalanan panjang ini tanpa terasa sudah sampai di tujuan akhir Gambir. Apalagi bagi para lansia yang usianya sudah lebih dari 60 tahun mendapat reduksi harga tiket sebesar 20 persen dari harga tiket. 

Nilainya cukup lumayan tiket Taksaka yang seharusnya Rp 370.000, mendapat reduksi sebesar Rp 74.000,-, jati tinggal membayar Rp 296.000,-. Syarat menunjukkan copy KTP dan membeli tiket di stasiun bagian reservasi, jadi tidak bisa kalau secara online. Reduksi ini minimal dapat meringankan biaya perjalanan, yang belum ada untuk angkutan udara kecuali yang mendapat promo tiket.  

Yogyakarta, 13 Nopember 2018 Pukul 08.35

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun