MPP sebenarnya sebagai masa untuk mempersiapkan diri setelah benar-benar pensiun, kegiatan positif seperti apa yang dapat dilakukan. Ketika menjadi pimpinan piawi mengatur bawahan dengan perencanaan, program, sasaran, target, anehnya ketika pensiun tidak bisa mengatur dirinya sendiri.Â
Akibatnya menderita "Post Power Syndrome", sangat menderita  dan merepotkan keluarganya, hidupnya dibayang-bayangi masa kejayaan, kehebatan saat berkuasa. Tidak mempunyai bawahan, hilang fasilitas, tidak ada pekerjaan yang harus diselesaikan, dan yang menyakitkan mantan anak buah sudah melupakan karena ketika berkuasa bersikap sewenang-wenang. Jadi pensiunnya pimpinan model ini menjadi anugerah bagi para  bawahannya, "terbebas" dari rasa tidak nyaman. Sementara mantan pimpinan yang sudah kehilangan "gigi taring" dan "tanduk", dalam kesunyian berkepanjangan.  Padahal pensiun adalah masa terindah yang perlu disyukuri dan dinikmati.
 Yogyakarta, 21 Juli 2018 Pukul 12.09  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H