Setiap jenis investasi menawarkan keuntungan yang menggiurkan, penting bagi kita tidak terjebak. Biasanya risiko tinggi, penawaran imbal hasil pun besar.Â
Jangan sampai terjebak ke dalam investasi spekulasi, estimasi.
Spekulasi, estimasi sering digunakan untuk menghitung, perkirakan hasil di masa depan, tanpa melihat rill dan risiko.
Ketika sudah memahami jenis dan risiko investasi pastikan juga legalitas perusahaan atau lembaga yang menawarkannya. Juga regulator yang menaunginya.Â
2. Belajar terus tentang keuanganÂ
Instrumen investasi terus berkembang. Investasi bodong pun semakin marak. Penting bagi kita menambah  pengetahuan, belajar hal-hal baru, terutama tentang  ekonomi dasar, perkembangan saham.
Dampak dari kurang ilmu adalah mudah terjebak investasi bodong, mental tidak stabil saat nilai saham turun. Akibatnya mengganggu kesehatan fisik dan mental.
Wawasan baru bisa didapat dari berbagai sumber. Era digital yang semuanya bisa dilakukan lewat ponsel dapat menambah wawasan ilmu  memudahkan berinvestasi dan memahami setiap karakter jenis investasi.Â
3. Sesuaikan dengan kebutuhanÂ
Ketika berinvestasi sesuaikan dengan waktu karena kebutuhan setiap orang berbeda. Misalnya, kita membutuhkan dana tahun depan, investasi yang diikuti adalah berjangka pendek. Investasi ini sekitar satu tahun sampai tiga tahun.Â
Jika aset untuk diwariskan kepada anak cucu atau sebagai dana pensiun bisa mengikuti investasi jangka panjang. Kisaran waktunya di atas 10 tahun. Selain itu kita pun bisa mengikuti investasi jangka menengah dengan waktu antara 3 tahun sampai 10 tahun.
Investasi sebagai langkah awal untuk masa depan lebih baik. Hal ini selaras dengan makna Tahun Baru Imlek 2025 atau Tahun Ular Kayu. Di mana tahun ini bisa dijadikan waktu yang baik untuk merencanakan, memulai investasi jangka panjang.