Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Tanah, Rumah Pindah ke Tangan Rentenir, Berikut Upaya Ketika Terjerat Utang

5 November 2024   08:28 Diperbarui: 6 November 2024   07:56 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi upaya ketika terjerat utang kepada Rentenir. Foto hasil tangkap layar dari Kompas. (SHUTTERSTOCK/FRESH STOCKS)

Peminjam keberatan karena utangnya tidak senilai rumah dan tanah. Peminjam sanggup membayar dengan uang sebesar Rp175 juta, tetapi ditolak rentenir. Sidang berlanjut, entah bagaimana kelanjutannya. 

Mendengar ceritanya saya hanya manggut-manggut. Begitu teganya rentenir sampai minta rumah dan tanah. Bu Atun yang diketahui bekerja di rumah rentenir tersebut sampai harus berhenti bekerja demi membela tetangganya yang utang.

Penggugat dalam hal ini adalah suami dari peminjam dan tergugat adalah rentenirnya. Suami salah seorang ibu tidak terima jika rumah dan tanahnya dirampas rentenir. 

Siapakah rentenir dan bagaimana sepak terjangnya

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) rentenir adalah orang yang mencari nafkah dengan meminjamkan uang dengan membungakan. Masyarakat biasa mengenalnya lintah darat.

Saya tidak akan membahas bagaimana hukumnya dari kacamata Islam karena sudah jelas haram. Kita pun dilarang meminjam kepada rentenir karena termasuk riba. 

Otoritas jasa keuangan (OJK) pun tidak menyarankan meminjam kepada rentenir. 

Meski ada larangan dan banyak cara mendapatkan uang, masyarakat terutama di kampung lebih memilih jasa rentenir dengan berbagai alasan.

Jika terlanjur utang dan tidak dapat melumasi, OJK memberi beberapa saran sebelum akhirnya ke PN.

1.  Menghitung Total yang Harus Dibayar

Pada umumnya saat meminjam uang, orang akan ngagampangkeun (meremehkan) bayarnya. "Gampang, utang segitu, tiap bulan bayar segini."

Pada akhirnya tidak dapat bayar sesuai ketentuan. Tanpa disadari utang kepada rentenir pun berkembang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun