Beberapa hari lalu, 29 Oktober Cat Lovers merayakan Hari Kucing Nasional ke-19. Banyak cara untuk merayakan hari penting tersebut, salah satunya memberi hadiah pada hewan kesayangan atau memanjakannya.Â
Memperlakukan anabul dengan baik di rumah sebenarnya tidak hanya pada momen Hari Kucing Nasional saja. Setiap saat kita bisa memanjakan, merawat hewan bermata indah ini dengan baik.
Ketika dirawat sepenuh hati, anabul akan cantik, menggemaskan. Bahkan saking lucunya sebagian pecinta kucing mengajaknya ngonten. Konten anabul sering kali membuat saya tertawa senang.Â
Namun, masih banyak masyarakat tidak menghendaki keberadaan kucing. Mereka berupaya membasmi hewan satu ini dengan membuang bahkan menyakitinya hingga terluka atau meninggal.
Oleh karena itu perlu adanya peringatan Hari Kucing. Hal ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan keselamatannya.Â
Hari Kucing Nasional
Hari Kucing Nasional atau National Cat Day (NCD) diciptakan oleh seorang Pakar Gaya Hidup Hewan Peliharaan dan Advokat Kesejahteraan Hewan, Colleen Paige dari Amerika Serikat.
Pada tahu 2005 Colleen Paige, menetapkan setiap tanggal 29 Oktober sebagai National Cat Day (NCD). Misi yang dia tularkan adalah menggerakkan masyarakat agar menyadari jumlah kucing yang perlu diselamatkan setiap tahunnya.Â
Mungkin kita tidak bisa seperti Colleen yang menyelamatkan lebih dari satu juta nyawa kucing. Paling tidak, jangan semena-mena terhadapnya. Â Kita sering melihat, mendengar kucing dibuang ke tempat sampah, dipaku, bahkan diracun. Miris sekali ada warga yang berkarakter seperti itu.
Hari Kucing Nasional berharap masyarakat menyadari kucing juga memiliki hak hidup, hak disayangi sama seperti kita.Â
Untuk mengedukasi masyarakat, di Madiun ada sebuah komunitas pecinta kucing, namanya Posyandu Kucing.Â
Mengenal Komunitas Posyandu Kucing
Komunitas pecinta kucing Madiun berdiri empat tahun lalu, 10/10/2020 atas gagasan Rahmadian L.A dan drh. Syaiful.Â
Bernama Posyandu Kucing, komunitas ini tentunya beranggotakan para pecinta kucing. Sebagian besar mereka merawat dari rescue kucing yang terlantar. Namun, perlu diingat Posyandu Kucing bukan tempat penampungan/shelter dan bukan tempat pembuangan.
Posyandu Kucing mengedukasi dan memberi layanan kesehatan pada kucing baik secara gratis atau berbayar. Setiap satu bulan sekali, hari Sabtu di pekan terakhir menerima layanan kesehatan bagi hewan peliharaan atau yang hidup di jalanan.
Pada momen National Cat Day, Posyandu Kucing menggelar vaksin rabies secara gratis. Juga layanan konsultasi, steril, vaksin dan lain sebagainya. Keberadaan Posyandu benar-benar membantu para cat lover, terutama pemula seperti saya.Â
Drh. Syaiful sebagai Kepala UPT Balai Kesehatan Hewan & Kesehatan Masyarakat Veteriner dari Dinas Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Madiun siap siaga memberi layanan kesehatan. Begitu pun Rahmadian yang sering disapa Mbak Dian.Â
Mbak Dian sebagai pecinta kucing dia geram jika ada orang yang membuang kucing.
Seperti yang dikatakannya pada acara Ngobras (Ngobrol bareng Komunitas) di RRI, 30/10/2024. "Ketika memutuskan adopsi kucing, rawat dia, kasih makan, jika sakit obati bawa ke dokter. Ketika lucu-lucunya disayang, pas sudah jelek dibuang, jangan ya," ujarnya.
Perkataan Mbak Dian bukan tanpa alasan. Para pecinta kucing khususnya yang berada di grup Posyandu sering kali menemukan kucing yang kondisinya tidak baik-baik saja. Bahkan Suzie, salah seorang member pernah menemukan anabul di pinggir jalan dalam keadaan memprihatinkan.Â
Ketika disentuh, matanya terbuka sedikit. Itu artinya masih ada tanda kehidupan. Anabul itu dibawanya ke dokter dan mendapat perawatan hingga sembuh total.Â
Berbeda dengan pengalaman saya, pada awalnya saya adopsi satu jantan, si Ziggy. Dua tahun lalu ada induk dan 3 bayinya yang hendak dibuang oleh pemiliknya. Saya tidak tega jika mereka dibuang ke pasar atau tempat lain.
Keluarga kecil itu saya rawat hingga sekarang beranak. Total menjadi 12 bocil. Bocil-bocil tersebut saya rawat seperti anak sendiri. Sejak bayi mendapat vaksin, vitamin, pengobatan ke klinik, makanan sehat. Secara bertahap bocil-bocil saya sterilkan agar tidak overpopulasi.Â
Saya masuk anggota Posyandu baru 3 bulan ini, di mana bocil-bocil kesayangan sudah mendapat vaksin dan sebagian sudah steril. Meski demikian menjadi anggota Posyandu, benar-benar membantu. Saya bisa ikut layanan vaksin rabies gratis pada momen NCD.
Posyandu pun dapat mengedukasi saya cara merawat anabul yang sakit. Saya bisa melakukan pertolongan pertama atas saran drh. Syaiful, Mbak Dian dan teman-teman di grup WhatsApp. Â
Untuk mengenal lebih dekat dengan Komunitas Posyandu Kucing Madiun, saya sisipkan link vidio RRI Madiun saat acara Ngobras besama drh. Syaiful, Mbak Dian dan Mbak Suzie.
https://www.youtube.com/live/Mbu8lsOPhAE?si=wYTHpAx0JLsX8Ad_
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H