Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Pengalaman Nguri-uri Tradisi Lewat Bersih Dusun

4 Agustus 2024   09:52 Diperbarui: 4 Agustus 2024   18:07 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prosesi bersih dusun di aula dusun. Foto dokpri/Sri RD

Contoh isi encek untuk bersih dusun. Foto dokpri
Contoh isi encek untuk bersih dusun. Foto dokpri

Contoh isi encek sekarang. Foto dokpri 
Contoh isi encek sekarang. Foto dokpri 
"Ini punya aku, ini punya aku." Akhirnya jadi buah bibir satu dusun, kalau anak saya tidak boleh enceknya dibawa orang lain, hehehe ... panggangnya dibawa pulang lagi. 

Encek

Encek adalah tempat untuk sesaji pada acara bersih dusun atau bersih desa. Encek terbuat dari daun pisang dan ayaman bambu. 

Ada dua encek untuk bersih dusun. Satu bagian bawah isinya pisang satu sisir, wajit, jadah ketan, rengginang, rumah tawon dan jajanan pasar lainnya. Encek bagian atas isinya nasi, kerupuk, sayur tahu, sayur lombok hijau, panggang ayam atau lauk lainnya. 

Hampir 5 tahun encek digantikan dengan tampah plastik. Katanya biar simpel, karena tidak semua orang telaten dan bisa membuat encek. Pada acara bersih dusun tahun sekarang, saya menemukan ada 4 encek, tetapi satu susun.

Contoh encek, foto dokpri/Sri RD
Contoh encek, foto dokpri/Sri RD

Peserta bersih dusun berkurang

Dari tahun ke tahun warga yang mengikuti bersih dusun semakin berkurang. Dari satu dusun yang warganya mencapai tiga ratusan ada sekitar 50 warga yang hadir. Dari RT saya hanya ada 4 orang, begitu pun RT lain. Saya menilai bukan karena keberatan masalah ekonomi, tetapi antusias nguri-uri budaya berkurang. 

Bahkan tahun ini ipar pertama melarang saya mengikutinya, alasannya tidak ada yang panggul encek ke tempat bersihan. Padahal saya mengandalkannya untuk memasak keperluan bersih dusun.

Akan tetapi saya tetap mengikutinya meski semua serba mendadak. Dengan dibantu ipar kedua, encek selesai tepat waktu. Keponakan dan ipar ketiga membantu membawakannya ke tempat bersihan. Ketika pulang saya ikut naik mobil pick up milik tetangga beda RT karena dia pulangnya melewati rumah saya.

Foto dokpri
Foto dokpri

Semoga tradisi bersih dusun tidak punah. Jika generasi saya tidak mengajarkan pada anaknya, lambat laun tidak ada lagi warga yang peduli akan kearifan lokal ini. Tradisi bersih dusun bukan saja milik petani, perangkat desa, tetapi semua warga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun