Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tips Menjaga Kesehatan saat Armuzna dan Perlengkapan yang Harus Dibawa

13 Juni 2024   08:23 Diperbarui: 13 Juni 2024   09:31 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto pribadi di Armuzna 2023.

Selain itu jangan lupa membawa kartu pengenal dari Masharik. Pada kartu tersebut ada nomor maktab selama di Armuzna dan nomor telepon yang bisa dihubungi. Selain itu ada juga ID Card dari Pemerintahan Arab Saudi. Semua tanda pengenal harus dipakai dengan dikalungkan di leher. Gelang jamaah yang diberikan Pemerintah Indonesia di embarkasi harus selalu dipakai.

Tips Menjaga Kesehatan saat Armuzna

Cuaca di Mekah saat ini 2024 sama seperti musim haji 2023, panas mencapai 45°C. Dulu banyak berita jamaah yang tepar, kehausan, kelaparan, terutama saat mabit di Muzdalifah. Saya tidak mengalaminya karena ada tips yang mungkin bisa digunakan. 

Foto pribadi ketika ke Jamarat untuk lempar jumrah 2023.
Foto pribadi ketika ke Jamarat untuk lempar jumrah 2023.

1. Membawa makanan

Saya selalu membawa kurma, air minum minimal 1 botol ukuran 450 ml. Cara meminumnya agar tidak cepat habis dengan diteguk satu tegukan. Cara meminum air sedikit demi sedikit dan pelan juga menjaga agar tidak sering ke kamar mandi untuk pipis.

Oleh karena udara cukup panas bawa juga air yang dimasukkan ke dalam semprotan wajah. Tidak perlu mengguyur wajah dengan banyak air, cukup semprotkan sedikit demi sedikit, tetapi sering. Jika keluar tenda gunakan kacamata hitam, topi, handuk/kanebo basah, letakkan di kepala sampai menutup bagian samping telinga. 

2. Tetap makan

Banyak jamaah yang mengeluh nasi kotak terlambat datang, rasanya tidak enak atau tidak layak makan. Saya tidak mengalami hal tersebut, karena selalu ingat di mana kita berpijak adaptasi dengan aneka makanannya, jadinya makanan apapun enek-enak saja karena masih menu Indonesia. Kurang manis, asin, pedas wajar saja karena untuk umum. Setiap jamaah seleranya berbeda dan memiliki riwayat penyakit tak sama.

Jika jatah makanan itu tidak suka atau tidak enak berikan makanan tersebut pada jamaah lain atau petugas kebersihan sekitar maktab. Saya menyakini dengan memberi sedikit makanan daripada membuangnya, akan terjaga dari rasa lapar. 

Jika makanan kita tidak habis, sisihkan dan masukkan ke dalam wadah yang lebih kecil untuk dimakan ketika jatah makan selanjutnya terlambat. Akan tetapi perhatikan makanan tersebut basi atau tidak. 

Tips selanjutnya adalah selalu menjaga kenyamanan kaki. Ketika di Mina selama 3 hari jamaah akan berjalan puluhan kilometer. Maktab 31 jarak ke Jamarat sekitar 14 Km. Setiap sore kami akan berjalan sekitar 28 Km. Banyak jamaah yang lecet, telapak terbakar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun