Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu rumah tangga suka cerita, Petani, Pengusaha (semua lagi diusahakan)

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tips Menjaga Kesehatan saat Armuzna dan Perlengkapan yang Harus Dibawa

13 Juni 2024   08:23 Diperbarui: 13 Juni 2024   09:31 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tips Menjaga Kesehatan saat Armuzna dan Perlengkapan yang Harus Dibawa. Foto pribadi saat di Arofah haji 2023. 

Proses puncak haji atau sering disebut Armuzna (Arofah, Muzdalifah dan Mina) beberapa hari lagi. Para jamaah haji 2024 sedang melakukan masa tenang, di mana tidak ada aktivitas umrah, ziarah, bus shalawat sementara tidak beroperasi. Jalan-jalan pun ditutup sehingga tidak ada kendaraan umum lalu lalang.

Semua jamaah diimbau melakukan kegiatan ibadah di musala atau masjid dekat hotel. Selain itu, jamaah banyak berdzikir dan mempersiapkan keperluan yang harus dibawa ke Armuzna. Petugas haji kloter lebih intens mengecek kesehatan jamaah. 

Pengalaman saya mempersiapkan Armuzna 2023

Proses Armuzna sangat ditunggu-tunggu jamaah haji karena ini pokok utama yang wajib diikuti. Jamaah sakit pun akan dibawa ke Armuzna dengan cara safari wukuf. 

Safari wukuf adalah proses berhaji bagi jamaah yang sakit atau uzur dengan menggunakan ambulance. Kendaraan tersebut telah dilengkapi peralatan medis dan petugas untuk melaksanakan khutbah wukuf. Jamaah tidak turun dan menginap di tenda melainkan di ambulance yang terparkir sekitar Armuzna. 

Berbagai persiapan dilakukan jamaah, mulai dari kesehatan fisik, mental. Usahakan 5 hali menjelang keberangkatan ke Armuzna menjaga makanan yang dikonsumsi, beribadah di sekitar pemondokan, tidur yang cukup di kamar, juga menjaga emosi agar kesehatan mental terjaga. 

Foto pribadi di Armuzna 2023.
Foto pribadi di Armuzna 2023.

Perlengkapan yang Harus Dibawa ke Armuzna

Meski sudah ada pengarahan apa saja yang harus dibawa dan tidak, banyak jamaah yang bingung. Hal ini mungkin karena ada saran lain dari alumni ketika di tanah air atau teman satu kamar. Misalnya saya, ketika melihat teman satu kamar menyiapkan pakaian di ransel menjadi bimbang antara membawa koper kecil atau ransel. Bahkan teman satu kamar lainnya mendadak membeli ransel.

Tidak ada yang lebih tepat antara membawa koper atua ransel. Semua tergantung dari kebutuhan jamaah dan kenyamanan. Setiap orang memiliki tingkat keribetan yang berbeda. Bagi lansia sebaiknya membawa koper, karena pundak tidak akan kuat membawa ransel. Selain itu ransel tidak muat banyak barang. 

Ketika menuju Armuzna saya membawa koper kecil dari pemerintah. Isi koper adalah Al-Quran, 3 baju lengkap dengan bagian dalam, atasan mukena, sandal jepit, obat-obatan pribadi, handuk kecil, kaus kaki. Tidak lupa membawa roti, 2 apel, kurma, 1 botol minum, 3 mie gelas/pop mie, perlengkapan mandi yang digunakan saat di Mina bukan di Arofah atau Muzdalifah. 

Saya pun tetap membawa tas kresek berapa lembar, tas tenteng kosong dan ransel kecil. Perlengkapan tersebut akan berguna, jika bukan untuk kita setidaknya untuk jamaah lain yang kelebihan bawaan. Sementara tas ransel kecil bisa digunakan saat menuju ke Jamarot untuk lempar jumrah. Ransel bisa diisi 2 botol minum, roti atau cemilan. Tas untuk kerikil sebaiknya terpisah dan dikalungkan.

Pertimbangan membawa koper adalah agar semua perlengkapan bisa masuk semua. Juga saat naik turun bus mudah membawanya karena barang tidak di masukkan ke dalam bagasi bus, kecuali saat dari Mina menuju pemondokan, bagasi bus baru bisa digunakan.

Selain itu jangan lupa membawa kartu pengenal dari Masharik. Pada kartu tersebut ada nomor maktab selama di Armuzna dan nomor telepon yang bisa dihubungi. Selain itu ada juga ID Card dari Pemerintahan Arab Saudi. Semua tanda pengenal harus dipakai dengan dikalungkan di leher. Gelang jamaah yang diberikan Pemerintah Indonesia di embarkasi harus selalu dipakai.

Tips Menjaga Kesehatan saat Armuzna

Cuaca di Mekah saat ini 2024 sama seperti musim haji 2023, panas mencapai 45°C. Dulu banyak berita jamaah yang tepar, kehausan, kelaparan, terutama saat mabit di Muzdalifah. Saya tidak mengalaminya karena ada tips yang mungkin bisa digunakan. 

Foto pribadi ketika ke Jamarat untuk lempar jumrah 2023.
Foto pribadi ketika ke Jamarat untuk lempar jumrah 2023.

1. Membawa makanan

Saya selalu membawa kurma, air minum minimal 1 botol ukuran 450 ml. Cara meminumnya agar tidak cepat habis dengan diteguk satu tegukan. Cara meminum air sedikit demi sedikit dan pelan juga menjaga agar tidak sering ke kamar mandi untuk pipis.

Oleh karena udara cukup panas bawa juga air yang dimasukkan ke dalam semprotan wajah. Tidak perlu mengguyur wajah dengan banyak air, cukup semprotkan sedikit demi sedikit, tetapi sering. Jika keluar tenda gunakan kacamata hitam, topi, handuk/kanebo basah, letakkan di kepala sampai menutup bagian samping telinga. 

2. Tetap makan

Banyak jamaah yang mengeluh nasi kotak terlambat datang, rasanya tidak enak atau tidak layak makan. Saya tidak mengalami hal tersebut, karena selalu ingat di mana kita berpijak adaptasi dengan aneka makanannya, jadinya makanan apapun enek-enak saja karena masih menu Indonesia. Kurang manis, asin, pedas wajar saja karena untuk umum. Setiap jamaah seleranya berbeda dan memiliki riwayat penyakit tak sama.

Jika jatah makanan itu tidak suka atau tidak enak berikan makanan tersebut pada jamaah lain atau petugas kebersihan sekitar maktab. Saya menyakini dengan memberi sedikit makanan daripada membuangnya, akan terjaga dari rasa lapar. 

Jika makanan kita tidak habis, sisihkan dan masukkan ke dalam wadah yang lebih kecil untuk dimakan ketika jatah makan selanjutnya terlambat. Akan tetapi perhatikan makanan tersebut basi atau tidak. 

Tips selanjutnya adalah selalu menjaga kenyamanan kaki. Ketika di Mina selama 3 hari jamaah akan berjalan puluhan kilometer. Maktab 31 jarak ke Jamarat sekitar 14 Km. Setiap sore kami akan berjalan sekitar 28 Km. Banyak jamaah yang lecet, telapak terbakar.

Cara saya terhindar dari luka dengan memakaikan hansaplas pada bagian yang rawan lecet, seperti ibu jari kaki, belakang tumit.Juga menggunakan sandal atau sepatu yang nyaman. Jika memakai sandal jepit, potong bagian belakang sejajar agar tidak terinjak teman di belakangnya.

Pengalaman yang dialami teman ketika hari kedua ke Jamarat, sandal terinjak oleh teman di belakangnya. Dia pun hampir tersungkur, tangannya saya tarik. Namun tetap terlepas, karena mengambil sandal yang terinjak. 

Jika terlepas dari teman, pastikan tetap mengikuti rombongan agar tidak tersesat. Jika terpisah dari rombongan terus berjalan pelan dan sambil mencari petugas haji Indonesia atau teman sesama Indonesia. 

Ketika saya bertemu jamaah Indonesia yang ketinggalan dari rombongannya, saya akan membawanya ke petugas kloter. Dari sana dia akan mendapat petunjuk di mana maktabnya.

Itu hanya sedikit tips dari pengalaman tahun 2023. Semoga jamaah haji 2024 sehat semua dan pelayanan lebih baik lagi.

Terima kasih telah singgah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun