Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Tanaman Padi Roboh, Petani Heboh, Cari Tahu Penyebabnya

24 April 2024   16:35 Diperbarui: 25 April 2024   13:04 1176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengikat tanaman padi yang roboh. (Foto Dokumentasi pribadi Sri)

Mengikat tanaman padi yang roboh. (Foto Dokumentasi pribadi Sri)
Mengikat tanaman padi yang roboh. (Foto Dokumentasi pribadi Sri)

3. Varietas padi 
Tanaman padi roboh juga disebabkan batang padi yang tinggi. Batang tinggi tidak kuat menahan bulir padi dan daun. 

Pada musim hujan petani disarankan menggunakan varietas padi yang memiliki batang pendek. Misalnya Inpari 43, Inpari 42, Inpari 33, Ciherang, Pamera, Ketan Grendel, Agritan GSR. Pada umumnya yang digunakan adalah inpari 42.

4 Serangan hama
Tanaman padi mudah roboh juga disebabkan hama dan penyakit. Hama ini menyerang pangkal batang, sehingga lemah dan pada akhirnya roboh.

Pada musim hujan, hama yang sering mengganggu batang tanaman padi salah satunya keong mas, tikus. Oleh karena belum ada varietas anti hama, petani harus antisipasi mulai dari penanaman hingga panen. Juga memilih varietas unggul.

Foto bulir padi basah dari tanaman yang roboh. (Foto Dokumentasi pribadi Sri)
Foto bulir padi basah dari tanaman yang roboh. (Foto Dokumentasi pribadi Sri)

Tanaman Padi Terlanjur Roboh

Tanaman padi yang roboh harus segera diselamatkan. Caranya dengan mengikat seperti pocong. Jika sudah tua segera dipanen secara manual. Pasalnya mesin combine tidak dapat menjangkau batang padi yang roboh. 

Pemanenan secara manual juga guna mengurangi kerugian. Meski kualitas padi tidak baik juga harganya rendah, petani punya pemasukan untuk tanam selanjutnya. 

Berikut penampakan bulir padi dari yang roboh. Warnanya busek, kotor ketika kering tidak mengkilap. Gabah ini milik kerabat yang dijemur di halaman belakang rumah saya. Halaman belakang kami desain untuk pengeringan dan penyimpanan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun