Sejumlah petani di desa saya heboh menyaksikan tanaman padinya roboh. Pasalnya tanaman padi tersebut sudah menguning dan siap panen. Namun, karena mesin combine yang mereka pesan tak kunjung datang, akhirnya panen ditunda dan ditunda.Â
Perasaan kesal tentunya ada, tetapi apa boleh buat. Jika musim panen tiba, apalagi bareng dengan desa lain, mesin pemotong padi tidak bisa langsung datang. Petani sebetulnya sudah memahami situasi tersebut, sehingga jauh-jauh hari sudah pesan mesin combine agar panen bisa dijadwalkan.
Permasalahan tanaman padi roboh sebenarnya bukan karena mesin combine yang tak kunjung datang. Ada beberapa faktor yang menyebabkan tanaman padi roboh, di antaranya faktor alam, varietas padi, dan cara perawatan.Â
1. Faktor alam
Menanam padi pada musim hujan menguntungkan petani karena pengairan terpenuhi, sehingga hasil panen pun bagus. Akan tetapi, jika hujan lebat, angin kencang dapat berisiko.Â
Risiko menanam padi di musim penghujan adalah batang padi tidak kuat menopang bulir yang basah, akibatnya tanaman padi rebah sebelum dipanen.Â
Antisipasinya agar tanaman padi kuat, tidak mudah rebah adalah memilih varietas batang pendek. Batang pendek lebih kuat menopang bulir padi yang tua. Selain itu waktu tanam pun harus diperhatikan.Â
Dari pengalaman sebelumnya, menanam padi pada bulan Januari lebih berisiko dari pada menanam pada bulan November-Desember. Seperti lahan bagian timur jalan yang ditanam pada awal Desember. Pada akhir Maret sudah panen. Selain harganya masih bagus, juga bebas dari terpaan angin.Â
2. Penggunaan pupuk
Untuk meningkatkan produksi, tanaman padi perlu pemupukan yang berimbang. Pupuk yang digunakan harus mengandung tiga unsur hara, yakni Nitrogen (N), fosfat (P), Kalium (K). Petani sering menggunakan pupuk urea agar kebutuhan nitrogen terpenuhi.
Namun, penggunaaan urea sering kali tidak berimbang. Tujuannya bagus agar tanaman padi subur, tetapi terlalu banyak nitrogen, batang padi tidak kokoh, sehingga mudah roboh.
Untuk mengantisipasinya sebaiknya pemberian pupuk seimbang dan gunakan pupuk organik. Penggunaan pupuk organik sedikit mengeluarkan tenaga, karena rumput akan tumbuh subur. Untuk membasmi rumput bisa dilakukan pencabutan secara berkala, sering disebut matum. Matum ini dilakukan oleh kaum emak-emak.Â
3. Varietas padiÂ
Tanaman padi roboh juga disebabkan batang padi yang tinggi. Batang tinggi tidak kuat menahan bulir padi dan daun.Â
Pada musim hujan petani disarankan menggunakan varietas padi yang memiliki batang pendek. Misalnya Inpari 43, Inpari 42, Inpari 33, Ciherang, Pamera, Ketan Grendel, Agritan GSR. Pada umumnya yang digunakan adalah inpari 42.
4 Serangan hama
Tanaman padi mudah roboh juga disebabkan hama dan penyakit. Hama ini menyerang pangkal batang, sehingga lemah dan pada akhirnya roboh.
Pada musim hujan, hama yang sering mengganggu batang tanaman padi salah satunya keong mas, tikus. Oleh karena belum ada varietas anti hama, petani harus antisipasi mulai dari penanaman hingga panen. Juga memilih varietas unggul.
Tanaman Padi Terlanjur Roboh
Tanaman padi yang roboh harus segera diselamatkan. Caranya dengan mengikat seperti pocong. Jika sudah tua segera dipanen secara manual. Pasalnya mesin combine tidak dapat menjangkau batang padi yang roboh.Â
Pemanenan secara manual juga guna mengurangi kerugian. Meski kualitas padi tidak baik juga harganya rendah, petani punya pemasukan untuk tanam selanjutnya.Â
Berikut penampakan bulir padi dari yang roboh. Warnanya busek, kotor ketika kering tidak mengkilap. Gabah ini milik kerabat yang dijemur di halaman belakang rumah saya. Halaman belakang kami desain untuk pengeringan dan penyimpanan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI