Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Tanaman Padi Roboh, Petani Heboh, Cari Tahu Penyebabnya

24 April 2024   16:35 Diperbarui: 25 April 2024   13:04 1175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bulir padi basah dari tanaman yang roboh. (Foto Dokumentasi pribadi Sri)

Sejumlah petani di desa saya heboh menyaksikan tanaman padinya roboh. Pasalnya tanaman padi tersebut sudah menguning dan siap panen. Namun, karena mesin combine yang mereka pesan tak kunjung datang, akhirnya panen ditunda dan ditunda. 

Perasaan kesal tentunya ada, tetapi apa boleh buat. Jika musim panen tiba, apalagi bareng dengan desa lain, mesin pemotong padi tidak bisa langsung datang. Petani sebetulnya sudah memahami situasi tersebut, sehingga jauh-jauh hari sudah pesan mesin combine agar panen bisa dijadwalkan.

Permasalahan tanaman padi roboh sebenarnya bukan karena mesin combine yang tak kunjung datang. Ada beberapa faktor yang menyebabkan tanaman padi roboh, di antaranya faktor alam, varietas padi, dan cara perawatan. 

1. Faktor alam
Menanam padi pada musim hujan menguntungkan petani karena pengairan terpenuhi, sehingga hasil panen pun bagus. Akan tetapi, jika hujan lebat, angin kencang dapat berisiko. 

Risiko menanam padi di musim penghujan adalah batang padi tidak kuat menopang bulir yang basah, akibatnya tanaman padi rebah sebelum dipanen. 

Antisipasinya agar tanaman padi kuat, tidak mudah rebah adalah memilih varietas batang pendek. Batang pendek lebih kuat menopang bulir padi yang tua. Selain itu waktu tanam pun harus diperhatikan. 

Dari pengalaman sebelumnya, menanam padi pada bulan Januari lebih berisiko dari pada menanam pada bulan November-Desember. Seperti lahan bagian timur jalan yang ditanam pada awal Desember. Pada akhir Maret sudah panen. Selain harganya masih bagus, juga bebas dari terpaan angin. 

2. Penggunaan pupuk
Untuk meningkatkan produksi, tanaman padi perlu pemupukan yang berimbang. Pupuk yang digunakan harus mengandung tiga unsur hara, yakni Nitrogen (N), fosfat (P), Kalium (K). Petani sering menggunakan pupuk urea agar kebutuhan nitrogen terpenuhi.

Namun, penggunaaan urea sering kali tidak berimbang. Tujuannya bagus agar tanaman padi subur, tetapi terlalu banyak nitrogen, batang padi tidak kokoh, sehingga mudah roboh.

Untuk mengantisipasinya sebaiknya pemberian pupuk seimbang dan gunakan pupuk organik. Penggunaan pupuk organik sedikit mengeluarkan tenaga, karena rumput akan tumbuh subur. Untuk membasmi rumput bisa dilakukan pencabutan secara berkala, sering disebut matum. Matum ini dilakukan oleh kaum emak-emak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun