Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

4 Tips Finansial Sehat Saat Ramadan

19 Maret 2024   15:28 Diperbarui: 19 Maret 2024   15:47 818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tips Finansial sehat saat Ramadan. Foto by merdeka.com

Tidak bisa dipungkiri saat Ramadan pengeluaran sehari-sehari seringkali membengkak, karena kalap mata. Padahal bulan Ramadan seharusnya bisa menahan diri dari hawa nafsu termasuk nafsu berbelanja. 

Apalagi jelang lebaran, banyak pengeluaran yang tidak bisa dihindari. Tak jarang banyak dari kita yang harus mengambil tabungan, menjual emas atau barang berharga lainnya. Yang paling ekstrim adalah meminjam sana sini demi memenuhi keinginan. Tentunya sikap ini akan merusak finansial kita.  

Agar keuangan tetap aman saat Ramadan, kita harus mempersiapkannya. 

1. Buat rencana keuangan 

Tips pertama agar finansial selama Ramadan sehat, kita harus membuat rencana keuangan selama sebulan penuh. Berapa dana yang ada dan untuk apa saja. Semua harus ditulis dengan jelas dan rinci.

Selama Ramadan banyak pos yang harus dianggarkan, misalnya buka bersama, menu sahur dan buka puasa, membeli baju baru, memberi hampers. Setelah menentukan rencana pengeluaran kita harus komitmen agar tidak tergoda dengan rayuan diskon di supermarket. 

Dengan membuat rencana pengeluaran yang teratur, kita akan lebih hati-hati dalam mengeluarkan uang. Selama satu bulan kondisi keuangan kita pun akan aman.

2. Tentukan prioritas

Terkadang ketika membuat rencana pengeluaran kita terjebak antara keinginan dan kebutuhan, sehingga anggaran membengkak. 

Jika dari rencana pengeluaran kita melebihi anggaran yang ada, prioritaskan yang dibutuhkan. Misalnya membeli pakaian baru bukan prioritas dibandingkan kebutuhan sembako, jadi membelinya bisa ditunda. 

Contoh lain yang bukan prioritas adalah bukber dengan teman. Untuk kesehatan finansial selama Ramadan tak ada salahnya kita membatasi jadwal bukber di luar rumah. 

3. Belanja lebih awal

Menjelang Ramadan dan lebaran, harga akan terus mengalami kenaikan. Ini seperti sudah tradisi. Jika sudah direncanakan akan belanja apa, tak ada salahnya belanja lebih awal, terutama kebutuhan pokok. 

Pengalaman saya setiap Ramadan  adalah selalu mengakhirkan membeli paket lebaran untuk duafa. Ketika itu selalu kehabisan, akhirnya belanja ke beberapa tempat, itu sangat melelahkan. Dalam kondisi puasa, kita harus ke supermarket A lalu ke B, lalu ke pasar. 

Jika sudah membuat rencana keuangan, kita bisa belanja di awal. Sekiranya ada barang yang dibatasi pembeliannya di supermarket, kita bisa membeli di pasar. Contohnya pembelian gula pasir, beras di supermarket dibatasi hanya boleh 2 kilogram pasir dan 5 kilogram beras. Sementara kebutuhan banyak. Kita bisa membeli di pasar glosir.  

4. Tetap zakat, infak, sedekah, santunan anak yatim

Agar finansial sehat, sisihkan juga anggaran untuk sedekah, infak, terutama yang wajib yakni zakat fitrah, zakat harta. Anggaran ini jangan sampai diuwik-uwik atau digunakan yang lain, karena dikeluarkan biasanya mendekati lebaran.

Dengan sedekah, berzakat, santunan anak yatim, finansial kita akan lebih aman dan sehat. 

Selain anggaran selama Ramadan, kita juga harus memperhatikan biaya lebaran. Hal ini harus direncakan sebelumnya. Misalnya dana untuk membeli kue lebaran, biaya mudik, biaya silaturahmi, angpau untuk anak tetangga yang silaturahmi ke rumah, angpau untuk kerabat. 

Pengalaman Saya Mengelola Keuangan Selama Ramadan dan Lebaran

Dulu saya selalu santai karena menganggap semua mudah dan berjalan apa adanya. Namun, setelah dua pekan jelang lebaran, kalang kabut, keuangan tidak terkontrol.

Belajar dari pengalaman, sebelum Ramadan saya sudah membuat daftar rencana pengeluaran selama Ramadan hingga lebaran. 

Untuk kebutuhan makan sahur dan buka puasa saya menggunakan anggaran belanja bulanan seperti biasanya. Tidak ada yang berubah dengan makanan yang dikonsumsi selama bulan Ramadan. 

Konon Ramadan ada tambahan biaya takjil, kolak dan lain sebagainya. Biaya makan semakin besar dibandingkan bulan sebelumnya. Tidak bisa dipungkiri selama Ramadan, hidangan di meja makan beragam, sampai bingung memakannya. Belajar dari bingung itu, saya akan membatasi menu buka puasa dan sahur.  

Sesuaikan apa yang kita konsumsi dengan kekuatan perut dan dana. Saya tidak minta penambahan biaya bulanan selama Ramadan, tetapi mengelola uang belanja agar cukup. Untuk biaya di luar kebutuhan pokok selama Ramadan adalah dari tabungan suami. 

Hal kedua yang saya lakukan agar finansial sehat adalah menerapkan 4 tips di atas. Komitmen menerapkan keempat tips di atas, keuangan akan aman. Pun dengan finansial yang sehat hidup akan lebih tenang.

Semoga bermanfaat. Terima kasih. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun