Saya pun tidak menghendaki seperti orang tua. Sebisa mungkin harus nabung dulu baru membeli.Â
4. Membuka rekening bank lain
Pada masa itu untuk menabung yang kami pikirkan hanya buka rekening baru agar tidak terpakai untuk makan dan memenuhi gaya hidup.
Kami memiliki impian memiliki toko, sawah, berhaji. Tiga impian itu harus memiliki tiga rekening bank. Kami pun harus berusaha menambah penghasilan untuk mengisi rekening tersebut. Usaha jual beli gabah pun dilakukan. Saat panen membeli gabah basah, pada bulan Desember gabah yang telah dikeringkan dijual.
Â
***
Dari hidup hemat lambat laun kami bisa menabung dan membangun toko besi pada tahun 2008. Dari hasil sawah yang saat itu masih 3 petak bisa membeli sawah lagi hingga sekarang. Alhamdulillah pada tahun 2013 suami diangkat menjadi pegawai tetap dan mendapat kenaikan gaji.Â
Setelah itu apa kami bergaya hidup boros? Tentunya tidak. Hidup masih panjang, kebutuhan lainnya masih banyak, seperti anak sekolah, rumah, kendaraan nyaman.Hidup sederhana terencana, akan menambah kebahagian. harus terus hidup hemat, mengelola keuangan dengan bijak.
Uang itu hanya sebagai alat. Jika kita tidak bisa menggunakannya akan melukai kita di dunia dan akhirat. Hidup hemat bukan berarti pelit dan melupakan zakat, infak, sedekah, wakaf dan ibadah lainnya.Â
Semoga pengalaman saya bermanfaat. Salam hidup hemat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H