Mungkin mereka juga berpikir menjadi petani tidak menjanjikan masa depan. Nasibnya akan sama seperti orang tuanya yang biasa-biasa saja.
Tugas orangtua memastikan masa depan bagi para pemuda. Caranya jangan jual lahan pertanian, siapkan untuk anak-anak kelak. Kurangnya lahan juga menjadi penyebab para pemuda mencari pekerjaan lain.
Tak apa mereka menjadi dokter, kapten, guru, artis dan sebagainya, tetapi lahan pertanian tetap dirawat. Saya yakin suatu saat anak-anak akan kembali membangun desanya dengan pengetahuan baru.Â
Bayangkan saja, ketika tidak ada lagi lahan pertanian, generasi muda tidak mau menjadi petani. Kebutuhan pangan akan disuplai dari luar negeri. Jika tidak terpenuhi banyak masyarakat akan miskin, kelaparan.Â
Sumpah Pemuda: Cara Dunia Pertanian Berkembang di Tangan Petani Muda
Banyak makna dari ikrar Sumpah Pemuda. Kita bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya semangat berjuang untuk kemajuan negeri ini.
Kemajuan sektor pertanian pun penting karena menyangkut ketersediaan pangan penduduk. Generasi muda harus mempersiapkannya dari sekarang dengan cara:Â Â
1. Terus belajar
Tidak ada salahnya pemuda desa ingin belajar ke kota, ke luar negeri. Banyak bidang ilmu pertanian di perguruan tinggi yang bisa dipelajari. Nantinya bisa diterapkan di desa, bagikan pengetahuan itu kepada warga agar tercipta regenerasi. Pun Bekerja sama menciptakan swasembada pangan agar masyarakat makmur, sejahtera.
2. Gabung di program petani milenial
Setiap daerah memiliki program petani milenial. Di mana pemerintah membuka kesempatan kepada anak muda untuk menjadi petani.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya