Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

3 Cara Saya Mengelola Lahan Pertanian Saat Musim Kemarau

4 Oktober 2023   21:14 Diperbarui: 6 Oktober 2023   17:18 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kita takut gagal atau tidak ingin mengelola lahan di musim kemarau, lahan bisa diserahkan kepada orang lain. Pemilik lahan akan mendapatkan bersih 1/3 dari hasil panen, sedangkan pengelola mendapat 2/3. Semua biaya dan tenaga dari pengelola.

Kekurangan metode ini adalah ada kecenderungan pengelola membohongi pemilik lahan. Misalnya, satu petak mendapat 14 karung, laporan ke pemilik lahan 12 karung. Ini memicu perselisihan jika pemilik lahan protes. 

Sawah barat jalan dipertelon. Foto dokpri
Sawah barat jalan dipertelon. Foto dokpri

Wasana Kata

Tiga cara mengelola lahan pertanian di atas khusus untuk musim tanam ketiga. Musim tanam rendeng (November, Desember, Januari, Februari, Maret) juga musim tanam gadu pada bulan April, Mei, Juni, Juli serempak menanam padi.

Jika pemilik lahan tidak bisa mengelola lahannya, ada dua cara agar petani tetap mendapat penghasilan dan lahan produktif. Cara tersebut adalah menjual tahunan (sewa) atau paro. 

Sewa tahunan, pemilik lahan tidak tahu menahu soal hasil panen, biaya dan sebagainya. Sedangkan diparo, pemilik lahan dan pengelola akan mendapat hasil penen sama rata. Biaya tanam pun dibagi sama.

Terima kasih, semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun