Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

3 Cara Saya Mengelola Lahan Pertanian Saat Musim Kemarau

4 Oktober 2023   21:14 Diperbarui: 6 Oktober 2023   17:18 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain harus memilih benih varietas tahan panas juga memastikan ketersediaan air, pupuk, pestisida dan bahan lainnya. Pastinya biaya pun membengkak. Namun, hal ini sebanding dengan harga gabah di pasar.

Bisa dipahami karena musim kemarau termasuk musim paceklik. Di mana ketersediaan gabah kering minim.

Namun, menanam padi saat musim kemarau apalagi menghadapi fenomena El Nino ada dampak yang bisa saja terjadi. Salah satunya adalah penyebaran hama lebih cepat. 

Jika tidak ingin mengambil risiko gagal panen padi, ada alternatif lain agar musim ketiga lahan pertanian tetap produktif. Menanam palawija menjadi solusi para petani di musim kemarau.

Lahan timur jalan ditanami kacang hijau. Foto dokpri
Lahan timur jalan ditanami kacang hijau. Foto dokpri

2. Menanam kacang hijau

Alternatif kedua mengelola lahan pertanian saat kemarau adalah tanam palawija. Untuk dataran rendah seperti Kabupaten Madiun, Ngawi, lebih cocok menanam kacang hijau, kacang kedelai dan jagung. 

Untuk menanam palawija sesuaikan dengan awal musim kemarau. Menurut pengamatan orang tua dulu, jangan menanam palawija di bulan Agustus karena cuaca sudah dingin dan itu tidak bagus untuk tanaman.

Sekarang, petani bisa memantau perubahan cuaca melalui BMKG dan menentukan pola tanam sesuai wilayahnya. 

3. Lahan digarap orang lain

Tanam musim kemarau apalagi menghadapi fenomena El Nino sangat berisiko. Mulai dari berkurangnya hasil panen hingga kegagalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun