Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu rumah tangga suka cerita, Petani, Pengusaha (semua lagi diusahakan)

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyikapi Tempat Judi Togel di Warung Depan Rumah

29 Agustus 2023   14:55 Diperbarui: 2 September 2023   00:02 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warga pun sering dibuat heboh ketika bandar togel ditangkap polisi. Warung pun sepi, tetapi hanya beberapa hari. Setelah bandar itu keluar, warung pun ramai lagi.

Peristiwa itu sering terjadi, bandar judi ditangkap, dipenjara hanya beberapa hari, sepertinya tidak ada efek jera. Perjudian semakin menjamur, tetapi saya perhatikan tidak ada warga yang mendadak kaya dari judi. 

Semakin orang terjerat judi, semakin kehidupan ekonominya bermasalah. Apapun jenis judinya, itu akan mencekik penjudi dan keluarganya. 

Kita pun sering melihat orang bangkrut karena judi, harta yang sudah ada malah ludes. 

Bagaimana kami menyikapi tempat judi di depan rumah?  

Bagi saya itu pemandangan baru, tetapi bagi warga sekitar sudah biasa, mereka biasa saja. Suami pun tak bisa berbuat apa-apa. 

Perlu dijaga adalah keluarga sendiri, jangan sampai terjerat atau ikut-ikutan berjudi. Yang rentan terbawa adalah bapak mertua, karena dia sering ngopi di warung itu. 

Cara kami agar Nange (bapak) tidak main judi sambil ngopi, kami memberi uang pas, cukup untuk beli secangkir kopi dan gorengan dua biji. Namun, semua kebutuhannya tercukupi mulai dari tembakau, kopi, makan, jajan, kesehatan dan lainnya.

Tampak pelit, tetapi itu jalan terbaik karena pernah diberi uang oleh anak satunya, ternyata uang itu dipakai beli togel.

Sejak saat itu, secara perlahan, suami menasehati dampak berjudi. Padahal usia mertua tidak pantas lagi dinasehati, dia sudah makan garam kehidupan. Namun, namanya berkumpul dengan sesama teman di desa, bisa saja terpengaruh. 

Kami pun tidak bisa melarangnya ke warung, karena di tempat itu, dia bisa bertemu dengan teman seperjuangannya. Bisa jadi ada kebahagian saat ngobrol.

Kami berharap warung tersebut tidak dijadikan tempat judi togel. Bagiamana jika anak-anak yang beli jajan ke situ tahu ada perjudian? Duh miris sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun