Tiga ribu pincuk nasi pecel gratis di alun-alun Madiun? Wooow ... Itu bikin ngiler. Ada acara apa ini?
Saya mengirim pesan kepada Kompasianer, Bu Isti untuk janji temu, karena saya tahu, dia senang sekali wisata kuliner.
Namun, hari itu Bu Isti sedang bingung antara nonton pertandingan sepak bola atau ke alun-alun.
Kalau saya tidak sengaja menjadwalkan malam itu ke alun-alun untuk menikmati gebyar 3000 nasi pecel, melainkan ada jadwal periksakan gigi anak cewek, pulangnya bisa ke alun-alun. Kebetulan jarak antara dokter gigi dengan alun-alun  tidak jauh.Â
Ternyata Bu Isti tidak bisa ke alun-alun kerena tidak ada yang mengantar. Dia pun memilih menonton sepak bola di rumahnya. Akan tetapi dia tidak bisa menonton televisi karena SCTV tidak nyantol.Â
Di Balik Gebyar 3000 Nasi Pecel Gratis
Gebyar 3000 pincuk nasi pecel diadakan dalam rangka ulang tahun ke-4 DPRD Kota Madiun. Selain itu sebelum gebyar makan bersama, DPRD melaksanakan rapat paripurna. Kamis malam, 24/08/2023.Â
Rapat Paripurna DPRD kota Madiun 2023 masa bakti 2019-2024 dilaksanakan terbuka di alun-alun pada malam hari. Di mana banyak warga yang menyaksikan berlangsungnya acara.
Sasarannya agar warga melihat rapat paripurna dan tahu hasil kerja  Legislatif, Eksekutif, Yudikatif selama 4 tahun, dalam hal ini dibacakan oleh Wakil Ketua 1, Istono.Â
Wali Kota Madiun pun mengatakan kepada awak media, selama ini tidak semua warga tahu rapat Paripurna itu seperti apa. Dengan dilaksanakan di alun-alun, warga tahu sampai di mana kerja wakil rakyat tersebut.Â
Gebyar 3000 Nasi Pecel
Pukul 21.00 WIB, saya baru keluar dari dokter gigi. Sedikit sangsi kalau acara gebyar 3000 pincuk nasi pecel  masih berlangsung. Putri saya bertanya, "Mamah mau ambil foto saja atau makan nasi pecelnya? kenapa gak beli saja di depan stasiun?"
"Kalau bisa sih dua-duanya, ya ambil gambar, ya antre nasi pecel," jawab saya. Anak saya terus melaju menuju alun-alun. Tidak ada lima menit, kami tiba di alun-alun sebelah selatan. Putri saya menunggu di dekat motor, dia tidak mau antre makanan gratis, katanya malu-maluin.
Ups ... ini beda dengan antre sembako atau minyak goreng saat terjadi kelangkaan. 3000 pincuk disiapkan untuk semua masyarakat tanpa kecuali. Ini tasyakuran ulang tahun DPRD Kota Madiun dan wujud nyata wakil rakyat melayani masyarakat.
Selain itu makna dari pecel dalam kehidupan sehari-hari, yakni pecel itu makanan untuk semua kalangan, makanan merakyat. Berbahan dasar aneka sayuran dan sambal kacang dengan dipincuk daun pisang atau daun jati. Makanan ini tetap berkelas walaupun dimakan dengan duduk di atas rumput atau trotoar.Â
Ketika masuk area alun-alun, tampak tempat rapat paripurna sudah kosong, para pejabat sedang menikmati nasi pecel di sebelah selatan panggung. Puluhan stand pun tidak begitu padat.
Saya tidak langsung berada di barisan untuk antre pecel, tetapi mengambil foto dari samping penjual ibu yang sedang melayani warga. Tiba-tiba satu nasi pincuk itu diberikan kepada saya.Â
Dengan senang hati nasi itu saya terima sambil mengucapkan terima kasih. Selanjutnya apa yang terjadi? Putri saya mau juga makan nasi pecel bersila di atas rumput beratapkan awan pekat.Â
Nasi pecel dipincuk daun pisang dengan dilengkapi serundeng, paru, kerupuk beras rasanya nikmat tak ada tandingannya, apalagi gratis, hehe ... Kalau beli, satu pincuk kisaran Rp10.000-Rp12.000 tanpa lauk ayam atau paru.Â
Ketika hendak pulang, saya sempat antre lagi meminta nasi pecel untuk dibawa pulang. "Waaah rakus sekali mamah," ledek anak saya.Â
"Sampai rumah nanti lapar lagi, perjalanan masih panjang." Sebelum pulang saya sempat ambil foto bersama Wali Kota Madiun dan ikut meliput ala-ala wartawan. Malam itu, makan gratis di tempat, dibawa pulang, foto bareng, liputan.
Terima kasih telah ikut serta menikmati gebyar 3000 pincuk nasi pecel dengan membaca artikel ini.
***
Bahan bacaan Jatimsatunews
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H