Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Jalan Desa Rusak, Harusnya Paving, Aspal atau Beton? Kenali Karakteristiknya

19 Mei 2023   05:00 Diperbarui: 19 Mei 2023   07:55 1781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan desa setelah dibeton. Foto dokpri

Hemat saya, jalan ke Dukuh Wadeng kurang sesuai jika dipaving karena itu jalan utama. Banyak kendaraan lalu lalang. Namun, mungkin anggaran yang minim, penduduk Dukuh Wadeng tidak begitu banyak dan truk atau muatan berat dialihkan ke jalan lain, jalan paving solusinya.

Jalan beton

Jalan desa setelah dibeton. Foto dokpri
Jalan desa setelah dibeton. Foto dokpri

Jalan menuju rumah saya diperbaiki dengan cara beton. Hal ini dengan pertimbangan jalan tersebut sering dilalui kendaraan bermuatan pasir dan menjadi pintu utama masuk desa dari arah selatan. 

Kelebihan lain dari jalan beton adalah bahan material mudah didapat, tahan terhadap genangan air.

Namun, pelaksanaan jalan beton membutuhkan waktu yang cukup lama dan biaya yang cukup mahal Jika pengeringan terlalu cepat menimbulkan keretakan pada jalan. Untuk itu kita harus memiliki jalan alternatif selama pengecoran. 

Jalan aspal

Jalan aspal di desa. Foto dokpri
Jalan aspal di desa. Foto dokpri

Perkerasan jalan aspal sudah umum dilakukan karena biaya lebih murah dibandingkan kontruksi beton, jalan pun lebih halus, mulus.

Saya lebih suka jalan aspal karena warna hitam aspal memengaruhi psikologi pengguna jalan. Pandangan menjadi lebih teduh dan nyaman.

Namun, jalan aspal tidak tahan akan genangan air, terlebih jika saluran drainase buruk. Pada umumnya jalan di desa tidak ada buangan air sehingga jalan aspal cepat rusak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun