Upaya tersebut misalnya, petani membuat pola tanam. Pola ini erat kaitannya dengan ketersediaan air dan pengendalian organisme pengganggu tanaman atau hama, suhu udara, bibit unggul.
Pola tanam dalam satu tahun ada 3 pola, yakni:Â
- Dua kali menanam padi dan satu kali menanam palawija. (Padi, padi, palawija).Â
- Ada pula pola tanam padi terus dalam satu tahun (padi, padi, padi)
 - Pola tanam ketiga adalah berselang (padi, palawija, padi).
Manakah yang lebih baik? Tidak ada yang lebih baik. Tergantung dari wilayah dan iklim. Jika petani bisa memilih pola tanam dengan cerdas, akan menghasilkan panen yang maksimal.
Untuk wilayah saya, umumnya memakai pola tanam padi, padi dan palawija. Menanam palawija diusahakan tidak lebih dari bulan Agustus.Â
Ada pula yang menggunakan pola tanam padi terus, hal ini setelah melihat ketersediaan sumber air.
Jika pola tanam sudah dibuat, tetapi iklim tiba-tiba berubah seperti sekarang ini, petani harus siap dengan pengairan. Pengairan bisa dari irigasi, tetapi air irigasi tidak mencukupi kebutuhan, sehingga banyak petani yang membuat sumur pompa.
Dampak jika semua petani membuat pompa, lama-lama sumber air semakin mengecil, terlebih digunakan secara bersamaan.
Upaya lain menghadapi cuaca ekstrem, petani berusaha menggunakan bibit unggul yang tahan cuaca panas. Semoga beberapa tahun lagi menemukan bibit unggul tersebut.