Tanaman padi bisa tumbuh subur dan menghasilkan bulir gabah yang berisi karena saat proses fotosintesis sempurna. Faktor yang mendukung proses fotosintesis tanaman adalah air, cahaya, karbondioksida dan klorofil.
Tanaman yang mengalami kekeringan karena cuaca panas atau kurang air dapat menurunkan proses fotosintesis. Akibatnya  pertumbuhan dan produktivitas padi berkurang.
Dalam hal ini petani harus ekstra mengairi, minimal 3 hari sekali. Atau ketika macak-macak segera dialiri air hingga benih padi beranak.Â
Tanda tanaman padi sudah beranak adalah tanah yang renggang tidak terlihat. Kondisi ini air cukup macak-macak, tidak sampai menggenang.
- Cuaca terik memicu berkembangnya hama
Cuaca terik selain berdampak langsung pada tanaman padi, juga memicu berkembangnya organisme pengganggu tanaman atau sering disebut hama.Â
Pada umumnya hama yang muncul adalah penggerak batang, belalang, tikus.Â
Untuk membasmi hama, petani biasanya menggunakan insektisida. Namun, hindari penggunaan obat kimia secara berlebih. Juga jangan menggunakan perangkap tikus listrik.
Menjebak tikus dengan alat listrik, alih-alih tikus mati, malah banyak petani yang kena imbas, dia terjebak sendiri oleh jebakan listrik.
Upaya Menghadapi Cuaca Ekstrem Sebelum Tanam
Cuaca panas atau hujan adalah fenomena alam yang tidak bisa dihindari, tetapi bisa diupayakan agar tidak terlalu berdampak. Jika curah hujan tinggi mengakibatkan banjir, sedangkan cuaca panas berdampak kekeringan. Hal ini tentunya berdampak pada produksi padi.
Untuk memperoleh produksi padi yang optimal di tengah perubahan iklim yang tidak menentu, perlu adanya upaya.