Ayam betutu merupakan sajian ayam khas Bali. Berawal dari daerah Ubud, Gianyar, ayam betutu terus berkembang ke Gilimanuk, Jembrana dan seluruh Indonesia.
Mengutip dari Kompas, ayam betutu termasuk 20 makanan pedas terenak di dunia setelah rendang.
Ayam betutu terbuat dari ayam yang dimasak dengan rempah-rempah Indonesia, seperti cabe rawit, bawang merah, bawang putih, jahe, sereh, kencur, kunyit, laos, dan kemiri.
Menurut teman saya, bumbu yang telah dihaluskan dan ditumis dimasukkan ke dalam perut ayam dan lumuri ke seluruh permukaan ayam. Lalu ungkep hingga ayam empuk dan bumbu meresap. Bisa juga ayam tersebut dibakar.
Penyajian ayam betutu utuh dengan dibarengi sambal matah dan plecing kangkung.
Makan ayam betutu buatan teman di Bali, meninggalkan kenangan. Saat itu teman baru keluar dari rumah sakit setelah dinyatakan mengidap kanker payudara stadium 4.
Saat berkunjung dia tampak ceria, senang, bahkan saya dibelikan mukena batik khas Bali warna orange.
Dia pun menyajikan banyak makanan. Enam bulan setelah kami pulang dari Bali, teman meninggal. Entah mengapa ketika mukena itu hendak saya pakai salat Idulfitri tahun berikutnya lenyap. Foto-foto saat di rumahnya pun tidak ada.Â
Saya hanya menemukan foto putrinya yang masih berusia 3 tahun besama anak sulung.Â
Ayam betutu menjadi kenangan terakhir saya dan teman.Â
Ayam Panggang
Siapa yang tak kenal ayam panggang khas Madiun. Sepintas bumbunya sama dengan ayam betutu. Hanya tidak direbus, tetapi dipanggang di atas wajan tanah dengan api dari kayu.
Ada juga sebagian pedagang yang mengukus ayam terlebih dahulu agar cepat matang. Namun, konon jika dikukus sebelum dipanggang, rasa ayam kurang gurih. Pun ketahanannya kurang atau cepat basi.
Ayam panggang kampung  jika membeli harganya sekitar Rp140 ribu. Sedangkan ayam potong seharga Rp55 ribu per ekornya.Â