Terletak di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Gunung ini bisa ditempuh melalui empat kota.Â
1. Â Jalur pendakian lewat Pananjakan, Pasuruan.
2. Â Jalur kedua lewat Comoro Lawang, Probolinggo.
3. Â Jalur pendakian lewat Coban Trisula, Malang.
4. Â Jalur selanjutnya lewat Senduro, Lumajang.
Kalau dari Madiun, kami memilih lewat Pasuruan karena lebih dekat. Jalan menuju ke Pasuruan pun datar tidak berkelok-kelok seperti ke Kota Malang.
Tiba di Desa Ngadisari sekitar pukul 05.00 WIB. Masih cukup pagi, tetapi desa itu sudah dipenuhi wisatawan. Kami sampai tidak kebagian jip untuk menuju ke lokasi gunung.
Dekat tiket masuk menuju Gunung Bromo ada kerabat jauh yang membuka warung. Kami pun disambut ramah dan disiapkan makan.Â
Sambil menunggu kerabat turun dengan jipnya. Kami diantar ke rumahnya untuk istirahat sejenak.Â
Warga desa dekat kaki Gunung Bromo ramah dan terbuka menerima tamu. Saya yang saat itu  berangkat berlima, suami, kedua anak dan ponakan merasa senang dengan sambutan saudara dari ipar suami yang ramah.
Pulang dari Gunung Bromo pun kami disambut dengan makan sore khas desa. Makanan itu menurut saya sangat sederhana, tetapi rasanya super lezat. Oseng-oseng labu siam, telur dadar, sayur kentang. Â Â
Hal Menarik dari Gunung Bromo dan Cara Menjaganya
Gunung Bromo yang dikenal sebagai wisata alam yang menarik tentunya memiliki daya tarik yang luar biasa. Salah satunya pemandangan matahari terbit.