Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Cara Saya agar Finansial Sehat saat Ramadan

16 April 2023   14:41 Diperbarui: 16 April 2023   15:01 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semalam saya berkirim pesan dengan salah seorang Kompasianer. Kami membicarakan tentang gaya hidup dan perencanaan keuangan.

Dia menceritakan jika banyak orang baik usia muda atau tua yang menyekolahkan SK demi mencapai tujuan. Bahkan ada orang yang hingga meninggal, SK masih sekolah. 

Selagi muda saya pernah berada di titik itu, utang ke koperasi, teman. Hal ini kesalahan bukan pada besarnya gaji, tetapi pada perencanaan finansial di awal mendapat gaji. Katakanlah gaji sebesar Rp2 juta, harusnya rencanakan pengeluaran sebesar gaji, kalau bisa sisipkan 20% untuk menabung.

Untuk menutup utang, saya usaha lain, seperti menerima jahit baju, titip jajan di koperasi, juga membuka les komputer.

Finansial Sehat saat Ramadan

Kesalahan masa lalu jangan terulang, saya harus kompromi dengan suami untuk tidak berutang. Jika menghendaki sesuatu, harus menabung terlebih dahulu.

Sempat ada yang mengatakan kalau kami pelit. Menurut saya gaya hidup sederhana berbeda dengan pelit. Setiap bulan kami menabung agar Ramadan bisa memberi keberkahan lebih pada orang lain dan kerabat.

Agar keuangan tetap sehat saat Ramadan kami membuat pemisahan pengeluaran karena Ramadan ada dana tambahan yang wajib, yaitu zakat fitrah, zakat mall. Ada pula pengeluaran sunah, seperti dana takjil, buka bersama dengan teman.

Untuk anggaran belanja di bulan Ramadan dan biaya takjil, saya masih menerapkan seperti bulan sebelumnya karena yang kita makan masih sama, nasi dan teman-temannya.

Untuk biaya wajib, zakat, saya ambil dari tabungan. Perhitungan besaran zakat dan penyaluran, Islam telah mengaturnya. Jika ingin menambah, masuknya kepada infak dan sedekah.

Bagaimana dengan gaya baru Ramadan yakni buka bersama? Jika ingin menghadiri buka bersama (bukber) dengan teman, sah saja. Gunakan dana belanja bulanan. Dengan catatan harus disesuaikan dengan jumlah anggaran belanja rumah tangga.

Jangan sampai demi memenuhi gaya hidup Ramadan, buka bersama di resto setiap hari. Kalau saya tidak menghadiri bukber dengan teman di resto atau kafe karena tidak ada yang mengundang. Hehe. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun