Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Cara Saya agar Finansial Sehat saat Ramadan

16 April 2023   14:41 Diperbarui: 16 April 2023   15:01 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengatasi agar Finansial sehat saat Ramadan. Foto dokpri

Ramadan adalah bulan menahan diri dari segala jenis hawa nafsu termasuk berbelanja. Namun, masih banyak orang yang kalaf saat berbelanja. 

Tidak bisa dipungkiri jika Ramadan banyak pengeluaran, sementara pemasukan sama seperti bulan sebelumnya. Untuk memenuhi keperluan tersebut, banyak orang  meminjam uang ke bank atau pribadi.

Jika perilaku meminjam uang demi gaya hidup, tanpa membuka peluang usaha lain, kondisi finansial tidak sehat.

Untuk mencapai finansial sehat pada bulan Ramadan dan bulan selanjutnya, perlu perencanaan finansial yang matang.

Dengan perencanaan finansial ada banyak manfaat, di antaranya:

1. Terbebas dari utang

Dengan perencanaan keuangan yang baik, jelas akan menjaga perilaku berutang karena pengeluaran terkontrol.

2. Hidup lebih teratur dan masa depan baik

Seseorang yang merencanakan sesuatu terutama keuangannya, hidupnya akan teratur dan terukur. Hal ini akan membentuk kebiasaan hidup yang lebih baik dan masa depan pun sudah terencana dengan rapi.

3. Terhindar dari stres

Dengan perencanaan keuangan yang baik, kondisi keuangan pun menjadi sehat. Hal ini akan terhindar dari masalah sehingga jauh dari stres. Stres timbul karena sering dikejar masalah

Perencanaan Finansial Sehat

Semalam saya berkirim pesan dengan salah seorang Kompasianer. Kami membicarakan tentang gaya hidup dan perencanaan keuangan.

Dia menceritakan jika banyak orang baik usia muda atau tua yang menyekolahkan SK demi mencapai tujuan. Bahkan ada orang yang hingga meninggal, SK masih sekolah. 

Selagi muda saya pernah berada di titik itu, utang ke koperasi, teman. Hal ini kesalahan bukan pada besarnya gaji, tetapi pada perencanaan finansial di awal mendapat gaji. Katakanlah gaji sebesar Rp2 juta, harusnya rencanakan pengeluaran sebesar gaji, kalau bisa sisipkan 20% untuk menabung.

Untuk menutup utang, saya usaha lain, seperti menerima jahit baju, titip jajan di koperasi, juga membuka les komputer.

Finansial Sehat saat Ramadan

Kesalahan masa lalu jangan terulang, saya harus kompromi dengan suami untuk tidak berutang. Jika menghendaki sesuatu, harus menabung terlebih dahulu.

Sempat ada yang mengatakan kalau kami pelit. Menurut saya gaya hidup sederhana berbeda dengan pelit. Setiap bulan kami menabung agar Ramadan bisa memberi keberkahan lebih pada orang lain dan kerabat.

Agar keuangan tetap sehat saat Ramadan kami membuat pemisahan pengeluaran karena Ramadan ada dana tambahan yang wajib, yaitu zakat fitrah, zakat mall. Ada pula pengeluaran sunah, seperti dana takjil, buka bersama dengan teman.

Untuk anggaran belanja di bulan Ramadan dan biaya takjil, saya masih menerapkan seperti bulan sebelumnya karena yang kita makan masih sama, nasi dan teman-temannya.

Untuk biaya wajib, zakat, saya ambil dari tabungan. Perhitungan besaran zakat dan penyaluran, Islam telah mengaturnya. Jika ingin menambah, masuknya kepada infak dan sedekah.

Bagaimana dengan gaya baru Ramadan yakni buka bersama? Jika ingin menghadiri buka bersama (bukber) dengan teman, sah saja. Gunakan dana belanja bulanan. Dengan catatan harus disesuaikan dengan jumlah anggaran belanja rumah tangga.

Jangan sampai demi memenuhi gaya hidup Ramadan, buka bersama di resto setiap hari. Kalau saya tidak menghadiri bukber dengan teman di resto atau kafe karena tidak ada yang mengundang. Hehe. 

Namun, saya tetap membuat alokasi bukber setiap tahunnya untuk adik-adik Yatim Mandiri.

Dengan perencanaan finansial yang baik semoga  finansial kita sehat. Sehat tidaknya keuangan tidak bisa diukur seberapa banyak penghasilan.  Selagi kita bisa mencukupi keluarga tanpa berutang menurut saya itu sudah sehat.   

Semoga bermanfaat dan menginspirasi. Terima kasih telah singgah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun