Teman saya sekarang sambil menjalankan profesinya juga kuliah di keperawatan. Padahal usianya sudah tidak muda lagi dan menjalankan pengobatan alternatif sudah puluhan tahun.
Sekarang bahkan ada rumah sakit yang menyediakan pengobatan alternatif. Seperti di Tawangmangu ada klinik tradisional dengan obat berupa jamu dengan pengawasan Kementerian Kesehatan. Â
Apakah kita akan memilih pengibatan alternatif?
Pengobatan tradisional atau medis hanya perantara, kesembuhan milik Allah Swt.Â
Jika kita tertarik datang ke tempat pengobatan alternatif, kenali penyakit yang kita derita. Apakah memerlukan pengobatan tersebut?Â
Penting juga mengenal metode pengobatannya. Pengobatan alternatif harus rasional dan tidak membahayakan jiwa pasien.
Misalnya penyakit akan sembuh dengan meminum air yang telah dicelup batu, tembaga. Ini akan membahayakan. Kita tidak tahu batu, tembaga atau alat lain itu bersih, higienis.Â
Atau seperti yang saya datangi. Kaki akan sembuh setelah tukang pijet membersihkan rumah saya. Itu tidak masuk akal. Bisa jadi itu akal-akalan dia dalam mencari uang.
Jika pengobatannya itu tidak rasional, sebaiknya hindari. Hal demikian akan memicu fitnah, pertengkaran dengan kerabat, saudara. Alih-alih sembuh dari penyakit, malah tambah pikiran dan tambah sakit.
Wasana KataÂ
Selagi sehat, mari sama-sama menjaga kesehatan dengan baik. Jika sakit pertolongan pertama datang ke puskesmas terdekat. Jika masih ada yang diderita minta rujukan untuk berobat ke rumah sakit.Â