Berdasarkan dataIndonesia.id, pada tahun 2021 ada sebanyak 174 juta pernikahan di Indonesia. Terbanyak adalah di Jawa Barat, 346.484 peristiwa. Jawa Timur urutan kedua dengan 298.543 pernikahan.
Dengan bertambahnya keluarga baru, secara otomatis kebutuhan rumah pun semakin meningkat. Kondisi ini menjadi peluang bagi pengembang untuk menyediakan perumahan layak huni.Â
Masalahnya lahan dan harga properti di perkotaan sangat mahal. Banyak pengembang yang membangun perumahan di desa. Lahan pertanian berubah menjadi lalu.
Lahan pertanian selain alih fungsi menjadi hunian, juga gudang, pabrik dan jalan tol. Dengan demikian lahan pertanian semakin berkurang dan itu memengaruhi pada jumlah hasil panen.Â
Lahan kecil, hasil panen pun sedikit. Padahal kita tahu, padi adalah kebutuhan pokok masyarakat. Penduduk Indonesia bertambah, makanan pokoknya berkurang.
- Kedua, gagal panen
Banyak petani gagal panen pada musim penghujan 2022, sehingga ketersediaan beras berkurang. Ada banyak faktor yang memengaruhinya, salah satunya adalah curah hujan tinggi atau cuaca ektrem.
Curah hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan lahan pesawahan terendam air, akibatnya tanaman padi membusuk. Kelebihan air pun menyebabkan kelembaban udara, di mana kondisi ini mendukung populasi hama.Â
Curah hujan tinggi pun mendorong Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) berkembang lebih banyak sehingga memperparah kerusakan tanaman.
- Ketiga, kenaikan biaya produksi
Menanam padi tidak mudah. Mulai dari pemilihan benih yang berkualitas, proses penyemaian benih padi, hingga panen membutuhkan perawatan ekstra. Dalam perawatan tentunya memerlukan biaya produksi, seperti, air, pupuk, pestisida, biaya mekanisasi agar hasil panen melimpah.
Pun dengan pembatasan subsidi pupuk, banyak petani yang menggunakan nonsubsidi. Tentunya harga pupuk nonsubsidi 3 kali lebih mahal dari subsidi. Untuk beralih ke organik, banyak petani yang malas dengan berbagai alasan.
- Keempat, masa panen
Kenaikan harga beras pada bulan Januari hingga Februari juga dipengaruhi masa panen berikutnya yang masih lama. Sebagian lahan pertanian pada bulan Februari baru muncul biji. Masa panen diperkirakan masih satu bulan lagi, sementara stok padi menipis. Situasi ini menyebabkan harga beras naik.
Mungkin ada penyebab lain yang memengaruhi kenaikan harga beras di pasar. Apapun penyebabnya, semoga harga beras di pasar segera turun.