Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Tanaman Padi Terserang Penyakit Blas, Berikut Cara Pengendaliannya

25 Januari 2023   14:24 Diperbarui: 3 Februari 2023   09:02 1485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanaman padi menguning, waspada terserang penyakit blas/dokpri

Sistem pengairan berselang. Foto sawah etan jalan. Dokpri
Sistem pengairan berselang. Foto sawah etan jalan. Dokpri

Selain itu lahan pun harus didukung dengan sistem pengairan berselang. Hal ini gunanya untuk mengurangi kelembaban dan embun pada daun.

5. Pemupukan

Penggunaan pupuk dalam penanaman padi sangat diutamakan. Selama ini banyak petani yang menggunakan hanya pupuk anorganik tanpa pupuk organik dengan berbagai pertimbangan.

Proses pemupukan. Dokpri
Proses pemupukan. Dokpri

Tanaman padi yang dipupuk nitrogen dengan dosis tinggi akan rentan terhadap berbagai penyakit. Sedangkan pupuk kalium menyebabkan tanaman tahan akan penyakit blas. Untuk itu disarankan penggunaan pupuk kalium dan nitrogen secara berimbang.

6. Penanaman varietas tahan.

Pengendalian selanjutnya adalah dengan menggunakan varietas tahan penyakit blas. Penggunaan varietas pun harus disesuaikan dengan kondisi daerahnya.

Berdasarkan beberapa sumber, varietas yang tahan terhadap penyakit blas adalah Inpari 21, Inpari 22, Inpari 26, Inpari 27, Inpago 4, Inpago 5, Inpago 6, Inpago 7, dan Inpago 8. Dalam penanaman tidak dianjurkan menanam satu varietas sepanjang tahun, harus ada pergiliran.

7. Penggunaan fungisida 

Ketika tanaman padi terserang penyakit blas, yang kita pikirkan adalah mengobati dengan pestisida. Terkadang fungisida dan insektisida dicampur jadi satu dengan harapan tanaman padi segera pulih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun