Tanaman padi mendapat air bisa dari air hujan, sengaja diairi dan rembesan sawah yang letaknya lebih tinggi.
Saat akan mengairi, ketiga sumber itu harus diperhatikan agar tidak terlalu banyak. Misalnya, saat setelah turun hujan, tidak perlu mengairi sawah dari sumur pompa.
Untuk mengetahui seberapa banyak tanaman padi membutuhkan air, tergantung pada jenis dan umur tanaman, periode tanam, sifat tanah, jarak dari sumber air, luas area, teknik pemberian air.
Penggunaan air untuk tanaman padi juga sangat bervariasi antara musim penghujan dan musim kemarau.
Pada musim kemarau tentunya akan membutuhkan air lebih banyak, sedangkan musim hujan, justru akan membuang air hujan jika lahan sudah basah.
Teknik Pemberian Air pada Tanaman Padi
Dulu, ada tukang bayu/air dusun yang mengatur masuknya air ke setiap sawah petani.Â
Air dari irigasi akan datang dua kali dalam sepekan. Petani setiap panen akan bayar dengan gabah kering  kurang lebih 18 kg/perak.
Setelah masa panen selesai tukang bayu akan ke rumah dengan membawa gerobak dorong untuk mengambil upah.
Seiring berjalan waktu, entah kenapa sekarang tukang air itu tidak ada. Petani banyak yang membuat sumur sendiri.Â
Jika petani tidak bikin sumur, akan meminjam sumur terdekatnya dengan mengisi solar sendiri.