Saat itu anak saya minta hotel yang ada kolam renangnya. Saya pun menyetujuinya. Namun, ternyata di dekat pantai tidak ada hotel yang setaraf hotel bintang 3 atau bintang 4. Saya hanya menemukan penginapan dengan tangga bukan lift.
Ketika tiba di penginapan itu, anak saya ngambek. Dia tidak mau masuk dan menginap di pinggir pantai. Liburan itu menjadi tidak asyik karena saya tidak mengatakan sebelumnya tentang tempat menginap.
4. Mengenal waktu nyaman anak
Bunda, ketika berlibur anak kerap kali menangis, tidak menikmati tempat wisata itu. Padahal dia yang menghendaki ke tempat itu.
Misalnya, anak ingin sekali melihat zebra, kera. Kita pun mengajaknya ke kebun binatang. Setelah tiba, kenapa jadi menangis? Bisa jadi anak takut dengan hewan-hewan itu. Bisa juga dia lelah, ngantuk, tidak nyaman.
Walaupun liburan tujuannya untuk bersenang-senang, jika kondisi anak capek, dia tidak menikmatinya.
Oleh sebab itu, sebaiknya jangan memaksakan berangkat ke tempat liburan di saat jam istirahat sebagaimana kebiasaannya.
5. Membawa pakaian, makanan dan mainan yang disukai anak
Waktu kecil, anak saya yang bungsu suka kaos yang bergambar tokoh film anak dan berbau sepak bola.Â
Ketika liburan, saya membawa kaos tanpa gambar apapun. Dia rewel tidak mau memakainya.Â
Begitu juga dengan mainan. Tidak semua mainan yang ada di rumah disukainya.Â