Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Diam-Diam Rindu

18 Desember 2022   14:11 Diperbarui: 20 Desember 2022   13:06 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kucing ini mirip kamu, Nay," seru  Zigi saat melihat kucing itu tertidur pulas di pojok kantin.

"Manis dan lucu ya, Zig?" timpalku penuh percaya diri.

"Bukan, coba kalau kamu tidur di kursi meringkuk, mirip kucing," ucap Zigi sembari berlari meninggalkan kantin.

Ketika aku akan mengejarnya, teriakan Bu kantin melengking bak suara presto milik ibu.

"Nay, bayar dulu, jangan main kabur saja!"

Gila, aku kena dikerjain si cowok so ganteng.

Ah ... Itu dulu, satu pekan ini aku tak melihat batang hidung cowok itu di sekolah. Dua cerpenku pun yang telah dikirim lewat pesan WhatApps tak ada kabar.

Centang biru dua, itu tandanya dia telah membacanya.
Aku enggan mengulang pesan yang telah ia baca, malas juga bertanya kabar.

"Kamu gengsi ya mau kirim pesan lagi?" tanya Lila mengagetkan lamunanku.

"Kenapa kucing itu tak ada energi mengejar kodok, padahal sudah di depan mata," ucapku lirih.

"Karena kodok bukan kucing betina yang layak dikejar. Dasar cewek aneh, bisanya mengalihkan pembicaraan," celetuk Lila sambil meninggalkanku di kantin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun