Saya dan suami bagi tugas. Suami ke sawah untuk cek kabel listrik pengairan, sementara saya ke lokasi bencana menemui Pak Gon dan lainnya yang sedang kerja bakti dengan menggunakan sepeda kesayangan, tentunya dengan kostum bersepeda.
Kronologi Angin Puting Beliung Memorakporandakan Rumah Warga di Desa Sidomulyo
Angin puting beliung salah satu bencana yang sering terjadi pada musim hujan. Munculnya pun tidak bisa terdeteksi, itu artinya akan muncul secara tiba-tiba. Seperti yang terjadi di desa tempat tinggal saya, (Rabu, 14/12/2022) sekitar pukul 15.35 WIB.
"Sore kan hujan seperti biasa, Mbak, anak dan cucu saya di luar lagi hujan-hujanan, tiba-tiba gelap, angin datang dari arah utara dengan kencang, tidak seperti biasanya, genteng, asbes pada jatuh. Saya panik, keluar tidak berani, di warung juga takut, akhirnya mondar-mandir di dalam warung," kata Sirukilah (62) salah satu warga yang genteng rumahnya rusak, Kamis (15/12/2022).
Sirukilah pun menjelaskan, genteng itu terbang menimpa genteng lainnya, lalu jatuh ke bawah, begitu juga dengan asbes rumah.Â
Beberapa warga pun menjelaskan hal serupa. Angin menyapu desa dari arah utara dan berhenti setelah beberapa menit. Atap rumah yang dilewati angin tersebut turut tersapu dan beterbangan sebelum akhirnya jatuh.
Desa Sidomulyo menurut saya bukan wilayah yang rawan bencana walaupun berada di samping sungai Madiun yang luas, tetapi jarang terjadi bencana. Selama saya tinggal di Desa Sidomulyo, 19 tahun, hanya satu kali banjir, itu pun kategori ringan.
Untuk angin puting beliung pun satu kali terjadi pada tahun 2020 dan itu merobohkan satu pendopo milik Pak Gon, kepala desa setempat. Tidak ada catatan bencana apapun, jadi warga tampak tenang jika hujan.Â
Sebelum turunnya hujan, cuaca di desa juga bagus, itu menurut beberapa warga. Pagi juga sebelum saya bertolak ke Ponorogo, cuaca sangat bagus, tidak mendung, tidak ada tanda-tanda akan hujan.
Curah hujan di Madiun dengan di kota asal saya, Majalengka, lebih banyak di Majalengka.Â