Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Pentingnya Pendidikan Antikorupsi bagi Anak

4 Desember 2022   21:20 Diperbarui: 5 Desember 2022   06:50 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Duta Antikorupsi 2022, Surabaya. Dokpri

Dokumen pribadi pada acara Hari Antikorupsi Sedunia, Surabaya, 1/12/2022
Dokumen pribadi pada acara Hari Antikorupsi Sedunia, Surabaya, 1/12/2022

Pentingnya Pendidikan Antikorupsi bagi Anak

Pendidikan antikorupsi pada anak atau orang dewasa merupakan salah satu upaya mencegah dan memberantas korupsi. Selain itu fungsi lain dari pendidikan antikorupsi adalah membentuk karakter, moral anak.

Seperti kita ketahui korupsi sama saja dengan mencuri, mengambil bukan hak milik kita. 

Korupsi atau mencuri sering dilakukan oleh orang yang memiliki wewenang dan ada kesempatan.

Menurut Jack Bologne Gone Theory di laman KPK, faktor utama seseorang korupsi adalah keserakahan, kesempatan, kebutuhan, dan pengungkapan.

Keserakahan berpotensi dimiliki setiap orang dan itu sudah ada sejak kecil akibatnya dia akan berperilaku tidak jujur. Selain sekolah, tugas orangtua lah untuk mencetak generasi yang memiliki integritas tinggi, sebelum anak itu terjun ke lingkungan yang lebih luas.

Apa saja yang perlu diajarkan pada anak agar menjadi generasi antikorupsi?

Semua orangtua sudah mengetahuinya, landasan agar anak bahkan orang dewasa tidak melakukan penyimpangan atau anak memiliki karakter antikorupsi.

Sekadar mengingatkan diri sendiri, sikap-sikap yang harus ditanamkan sejak dini agar generasi antikorupsi ada beberapa hal, di antaranya:

  • Jujur

Jujur adalah ungkapan, tindakan yang sesuai dengan kenyataan, adanya keseimbangan dalam pikiran. Sikap jujur ini bisa kita latih dan contohkan kepada anak sejak dini.

Contoh sikap jujur yang bisa diterapkan pada anak adalah tidak mengakui barang teman, mengembalikan barang yang dipinjam, mengakui kesalahan.

Jika anak sudah mulai sekolah, contoh-contoh kebaikan bisa dibiasakan, seperti mengerjakan PR sendiri, tidak mencontek dan sikap baik lainnya

  • Disiplin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun