Jantung saya terasa copot mendengar jawaban yang tegas. "Tidak usah berangkat!"
Sedih pisan, tanpa berkata-kata lagi, saya ke dapur dan mengambil pisau. Ups bukan mau bundir, tetapi masak.Â
Sebenarnya tidak tahu mau masak apa. Pokoknya, saya mabil bawang merah dan mulai dikupas. Setelah selesai, saya ambil buah pepaya mentah yang akan dibuat rujak.
Saya sadar gak nyambung banget ngiris bawang merah, bawang putih lalu pepaya mentah. Pokoknya kesedihan saya lampiaskan pada pepaya yang masih hijau dan keras.Â
Selama di dapur, saya tidak dapat menghasilkan masakan apa-apa, Â hanya mengeluarkan air mata dan irisan tipis pepaya, bawang merah dan bawang putih.Â
Setelah itu saya memesan makanan lewat gofood. Jujur saja setelah menangis ternyata lapar juga. Hehhe.
"Maafkan aku gak dapat izin tuk ke Jakarta, dirimu pergi saja sendiri, di sana nanti banyak orang ko!" pesan saya melalui pesan pribadi di whatApps.
"Belum rezeki. Aku juga tidak berangkat deh, Bu kalau begitu," jawabnya.
Entahlah bagaimana perasaan dia setelah saya membatalkan semua rencana dan mimpi-mimpi itu. Ambyar pokoknya ambyar.
Semoga tahun depan ada kesempatan untuk bertemu dengan teman-teman semuanya. Walaupun tahun ini tak bertemu dengan sahabat kompasiana saya tetap sayang.Â
Makasih Mbak Siska Artati  dan teman-teman semua, semoga persahabatan ini langgeng penuh keberkahan. Aamiin.