Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Anak Sering Lupa Menyimpan Barang, Bantu Mengatasinya Yuk!

17 November 2022   07:53 Diperbarui: 17 November 2022   07:56 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orangtua bantu anak agar tidak mudah lupa. Foto by Republika

Agar anak tidak mudah lupa menyimpan atau membawa barang , sebaiknya orangtua membantunya dengan cara sebagai berikut: 

  • Mulailah untuk hidup rapi

Anak kos, pada umumnya tidak memperhatikan kerapian kamar. Begitu pulang kuliah, sepatu di dekat tangga, kaos kaki dilempar ke pojokan, tas entah tak tahu di mana. Ketika akan digunakan cari ke mana-mana. Repot sekali ya, jika pagi-pagi?

Agar barang-barang pribadi mudah dicari, cobalah untuk menjaga kerapian kamar. Buat penyimpanan khusus, seperti rak sepatu, rak make up, rak alat tulis, gantungan tas, baju. Biasakan juga untuk menyimpan pada tempatnya setelah digunakan.

Selain itu untuk mengingat jadwal, bisa menggunakan catatan ditempel di depan meja belajar. 

  • Metode Unitisasi

Kamar kos sudah rapi, semua barang tersimpan pada tempatnya, tetapi anak masih lupa di mana barang itu disimpan. Jangan khawatir, kita bisa memperkenalkan sebuah metode pada anak, yakni metode unitisasi.

Metode unitisasi atau strategi memori alami adalah sebuah trik khusus untuk membantu seseorang yang sering lupa. Bukan saja bisa digunakan anak, tetapi orang dewasa pelupa pun bisa. Metode ini dipublikasikan di Journal Memory and Cognition.

Metode unitisasi ini menggunakan dua benda yang berbeda, tetapi saling berkaitan. Contohnya, jika anak sering lupa membawa dompet atau uang saat kuliah, coba beri tahu untuk meletakkan dompet di dekat handphone. Ketika akan berangkat kuliah, dua benda itu akan saling mengingatkan.  

Penggabungan dua benda ini bisa diterapkan pada benda lain, seperti payung dengan gagang pintu, handphone dengan tas. kaos kaki masukkan ke dalam sepatu.

Tekniknya sama, letakkan kedua benda tersebut berdekatan, secara tidak sadar akan membangun sebuah hubungan dalam otak anak antara benda satu dan benda dua (gabungan).

  • Mengubah pola hidup lebih sehat

Seperti disebutkan di atas, anak mudah lupa, salah satu penyebabnya karena kurang gizi, kurang vitamin B 12, kurang olahraga dan istirahat. Nah untuk menghindari mudah lupa, mulailah anak untuk lebih menerapkan pola hidup sehat.

Bagaimana jika tempat kos anak jauh dan di luar pemantauan orangtua? Memang agak susah anak kos biasanya hidup seenaknya, karena tidak ada yang mengingatkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun