Seperti keterangan dokter, kemungkinan di rumah ada perokok berat, ada orang sakit TBC dan menular ke anak saya atau udara di luar kotor..
Apakah Vlek dari asap rokok?
Ini pertanyaan yang saya ajukan pada dokter saat itu? Jawabannya pun tidak pasti. Dokter hanya memberi kemungkinan-kemungkinan. Ya, tentu jawaban ada di saya, karena yang tahu keseharian anak adalah orang tuanya.
Jika tertular dari orang terdekat yang mengidap TBC tidak mungkin. Saya tahu kesehatan anggota keluarga dari suami, kebetulan saya tinggal bersama kedua mertua dan kerabat suami banyak, mereka tidak ada yang sakit TBC
Saya dan suami mengambil kesimpulan anak terkena Vlek dari luar rumah, rasanya tidak mungkin. Sebelum usia 2 tahun, bayi saya  dilarang dibawa ke pasar, mall atau keramaian lainnya. Kata orang tua  khawatir sawan. Sawan di sini yakni anak kaget, kejang-kejang karena tidak siap dengan keramaian.
Asap rokok dari dalam rumah, bisa dijadikan salah satu penyebab yang kuat, karena mertua saya perokok berat. Setiap bulannya saya membeli bako 1kg dan perlengkapan lainnya. Bapak mertua akan linting sendiri rokok tersebut.
Katanya aman dengan merokok langsung dari tembakau kiloan, karena usia bapak mertua hingga 105 dan tanpa penyakit apapun.
Mertua memiliki ruangan sendiri untuk melinting rokok, yakni di ruang tengah rumah Jawa. Sementara mertua bisa merokok di mana saja, dapur, ruang tamu, teras atau halaman belakang.
Saya sendiri memiliki ruang keluarga sendiri yang bebas asap rokok. Namun, tidak membatasi siapa pun untuk masuk dan momong bayi. Saya paling sering minta tolong ayah mertua nunggu bayi di ruang bayi, ketika saya nyuci atau asisten belum datang.
Saat momong bayi, ayah mertua tidak merokok dan suami yang bukan perokok pun sering mengingatkan untuk tidak merokok dekat bayi. Saya merasa aman dengan kebijakan itu.Â
Bahaya Asap Rokok bagi Anak
Seperti kita ketahui perokok pasif lebih berbahaya dari perokok aktif. Saya pun menyadarinya ketika tinggal dengan mertua. Itu sebabnya ketika mertua momong bayi dilarang sambil merokok.
Namun, ternyata asap rokok bisa menempel di baju, tangan, rambut, tembok dan bertahan di udara sekitar 2-3 jam, walaupun ventilasi rumah jendela terbuka.
Asap rokok pun bisa mengendap di lantai, sementara bayi sering  bermain di lantai.
Mengutip dari alodokter, ada beberapa penyakit pada anak yang disebabkan oleh asap rokok, di antaranya :
- Anak lebih mudah sakit
- Meningkatkan risiko infeksi paru-paru, seperti pneumonia, bronkitis dan bronkiolitis
- Membuat anak sering batuk, mengi, dan sesak napas
- Memicu serangan asma atau memperburuk gejalanya
- Menghambat tumbuh kembang anak, terutama berat dan tinggi badan
- Menimbulkan infeksi telinga
- Menyebabkan telinga tuli sebagian