Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Anak Pacaran, Berikut 4 Strategi Orangtua Menyikapinya

7 November 2022   14:35 Diperbarui: 12 November 2022   01:15 1316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pacaran di kalangan remaja bukan fenomena baru, sejak zaman dahulu sudah ada. Hal ini karena setiap orang akan masuk di fase suka pada lawan jenis.

Namun, kita akan menemukan gaya pacaran yang berbeda antara individu satu dengan yang lainnya, zaman dulu dan sekarang.

Bagi emak yang mengalami pacaran masa remajanya, mungkin masih ingat akan surat cinta yang dikirim lewat pos atau dititipin ke teman. Padahal doi beda sekolah, bahkan beda kelas saja.

Bandingkan dengan sekarang, anak remaja punya pacar bisa lintas kota, provinsi, bahkan Negara. Pak Pos pun sudah tak guna karena ada teknologi yang membantu hubungan mereka.

Seperti yang diceritakan putri saya beberapa hari lalu, saat dia pulang.

“Mah, mah si Reni (bukan nama sebenarnya) udah punya pacar, dia jalan-jalan ke Surabaya sama pacarnya.”

“Hah, orang mana, dia mampir ke kos-san, Mbak?”

“Tidak, katanya tak sempat. Reni pacarnya ternyata masih satu kota, kenalnya lewat media sosial sih,” jawab anak cewek.

Aplikasi kencan dan situs jejaring sosial memberi remaja kesempatan untuk terhubung dengan orang lain di seluruh dunia. Hanya dengan perhatian lewat kata-kata, semua bisa mengubah jadi suka dan akhirnya jalan-jalan ke luar kota.

Sejujurnya ini mungkin yang dikhawatirkan sebagian besar orang tua. Pada saat anak memasuki fase jatuh cinta, banyak godaan, terkadang akal pun dikalahkan.

Bagi anak yang terbuka (ekstrovert) dan orang tua khususnya emak pendengar sejati, dia tidak akan segan menceritakan pada emaknya. Orang tua pun akan mudah membimbing anak yang terbuka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun