Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Bagaimana agar Anak Tidak Terjerat Utang

11 Desember 2022   14:59 Diperbarui: 12 Desember 2022   10:31 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi remaja yang meminjam uang. Sumber: Shutterstock/Melimey via Kompas.com

Sementara teman saya, Kinoy memilih, "Baik, aku kasih pinjam, jika si Fulan tidak bayar, ikhlas ko."

Permasalahan sekarang adalah bagaimana anak remaja yang masih tanggung jawab orangtua bisa meminjam uang kepada temannya atau online?

Ilustrasi foto via orami.com. Bagaimana agar remaja tidak terjerat utang
Ilustrasi foto via orami.com. Bagaimana agar remaja tidak terjerat utang

Kenapa anak meminjam uang pada temannya?

Sebagai orangtua yang memiliki anak remaja, sepertinya saya harus peka, jangan sampai anak melakukan hal yang sama seperti Linda, meminjam uang.

Anak meminjam uang pada umumnya bukan karena orangtua tidak memenuhi kebutuhannya. Bisa jadi anak itu banyak keinginan yang orangtua tidak tahu.

Seperti yang dialami teman saya si Fulan, sejak lulus SMA, dia punya kebiasaan meminjam uang dan tidak dikembalikan. Hingga sekarang kebiasaan meminjam itu masih dia lakukan, terbukti dengan meminjam pada si Kinoy tadi. 

Bagaimana agar anak tidak terjerat utang?

Saya berpikir, jika sejak remaja, anak  meminjam uang, akan menjadi kebiasaan buruk dan tidak bisa mengatur keuangan dengan baik hingga tua nanti.

Untuk itu saya berusaha mengajarkan anak tentang kebutuhan dan keinginan, hidup sederhana dan bersyukur

Kebutuhan dan Keinginan

Anak pada umumnya tidak bisa membedakan mana kebutuhan yang prioritas dan keinginan yang sifatnya sementara, sehingga terjebak dengan utang piutang demi terpenuhinya keinginan.  

Seperti kita ketahui kebutuhan berdasarkan kepentingan terbagi menjadi 3 bagian, kebutuhan primer, sekunder, dan tersier.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun