Banyak orang, terutama remaja yang membagikan kisah menyenangkan dan menyedihkan di media sosial.Â
Tujuannya beragam, bisa untuk menarik simpati, meminta dukungan atau sekadar posting saja agar dapat like dan follow.
Postingan yang menyenangkan, tidak ada masalah. Pembaca akan respon dengan baik, sedikit yang komen buruk.Â
Namun, bagaimana jika remaja itu mengumbar kesedihan di media sosial dan dianggap melakukan sadfishing?
Penilaian setiap orang akan berbeda, ada yang simpati, mencibir atau cuek saja,"Urusan lho, ngapain gue pikiran," kata si Cuek bebek.
Apa itu Sadfishing?
Sadfisihing adalah istilah untuk menggambarkan postingan emosional seseorang yang berlebihan secara sengaja di media sosial, seperti keluhan, kesulitan, atau kesedihan.
Istilah sadfishing pertama kali diciptakan oleh wartawan Rebecca Reid pada tahun 2019 yang melibatkan postingan Kendall Jenner.
Jenner waktu itu memposting dirinya yang jerawatan di Instagram. Jenner yang seorang model, mendapat simpatik dari komunitas online.Â
Kemudian orang-orang menyadari kalau postingan Jenner bagian dari iklan obat jerawat.
Menurut Reid, perilaku Jenner itu sadfishing dan Reid pun menuduh Jenner berlebihan untuk mendapatkan perhatian, suka, pengikut, atau simpati.Â
Istilah itu akhirnya beredar luas, orang mulai menuduh orang lain yang posting kesedihan di media sosial.