Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Kiriman Paket Zonk, kok Bisa?

2 Oktober 2022   06:16 Diperbarui: 3 Oktober 2022   10:31 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tempat penerimaan paket di dalam pagar. Dokpri

Penyedia jasa pengiriman barang saat ini sangat penting untuk mempermudah dan mengembangkan bisnis. Nama penyedia jasa pengiriman pun sangat banyak. 

Banyak jasa pengiriman menawarkan layanan yang beragam dan menggiurkan, mulai dari yang cepat, ekonomis, instan. Harga pengiriman pun sangat variatif.

Jasa pengiriman ini benar-benar sangat meringankan beban pelaku bisnis dan konsumen. Coba saja kita bayangkan jika kita harus mengirim barang sendiri ke tempat konsumen? selain menyita waktu, tenaga, juga menguras isi dompet.

Sebagai konsumen pun kita sangat diuntungkan dengan layanan kiriman barang. Kita bisa membeli barang dari berbagai tempat dengan ongkos kirim terjangkau.

Namun, pernahkah teman-teman mengalami kiriman yang dipesan ternyata zonk atau kosong?

Pengalaman saya kirim barang

Beberapa waktu lalu saya mengirim buku ke 5 alamat yang ada di Jawa Barat dan Jawa Tengah

Namun, hari Jumat malam, tiba-tiba ada satu alamat yang melaporkan kalau kiriman isinya kosong. 

Orang pertama yang mengetahui ada paket di teras adalah suaminya ketika pulang kerja, sekitar pukul 20.00 WIB. Ketika teman pulang kerja pukul 16.00 WIB belum ada paket datang.

Hari Sabtu pukul 10.00 WIB saya ke kantor jasa A untuk meminta keterangan terkait paket yang isinya kosong, tetapi kantor itu tutup. Sore hari sebelum pukul 16.00 WIB, saya datang lagi, masih tutup juga.

Hari Senin saya datang lagi. Customer service menyarankan saya membuat pengaduan di aplikasi jasa A.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun