Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu rumah tangga suka cerita, Petani, Pengusaha (semua lagi diusahakan)

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengalaman Masuk Unair Jalur Mandiri

22 Agustus 2022   09:40 Diperbarui: 25 Agustus 2022   04:28 1756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampus Universitas Airlangga. Foto via detik.com

"Berapa uang kuliah awal  untuk yang lolos ujian mandiri?" 

"Berapa UKA dan UKT anakmu, Mak?"

dan masih ada lagi yang kepo ingin tahu berapa biaya uang kuliah awal, UKA dan UKT jika masuk melalui jalur mandiri. 

Anak saya sebenarnya sudah lolos SBMPTN di Jember dan siap berangkat pada tanggal 10 Agustus lalu. Satu hari sebelum keberangkatan ke Unej, tepatnya tanggal 9 Agustus, dia membaca pengumuman dari laman Unair, dibuka pendaftaran baru untuk ujian mandiri.

Pendaftaran saat itu gratis hanya menyertakan nomor UTBK-SBMPTN (nilai sudah tertera) dan nomor ujian mandiri Unair, tetapi hanya boleh memilih satu prodi.

Dengan mempertimbangkan nilai UTBK dan keketatan daya saing, anak saya memilih ilmu gizi. Daya saing ilmu gizi tahun 2021 di Unair sekitar 15,78%. Itu artinya hanya 15,78% berpeluang diterima dan 84,22% tidak lolos.

Bagan keketatan masuk PTN 2021. Dokpri by bimbel
Bagan keketatan masuk PTN 2021. Dokpri by bimbel

Pembukaan jalur mandiri UTBK hanya dua hari, tanggal 8 dan 9 Agustus. Dengan syarat yang sudah ada, anak saya mencoba mendaftar.

"Coba saja ya, Mah, kalau lolos boleh gak yang Unej dilepas?"

Dengan pertimbangan UKA (Uang Kuliah Awal) yang rendah menurut saya, keinginan anak, saya izinkan. Seperti kita ketahui jika mengikuti ujian mandiri masuk PTN ada uang kuliah awal yang harus dibayar dengan jumlah bervariasi.

Ada mitos jika kita memasang tarif UKA tinggi, kemungkinan lolos pun besar, itu sebabnya banyak isu jika mengikuti ujian mandiri habis ratusan juta. Saya tidak mempercayai itu dan tidak tahu kebenarannya.

Kalau anak saya bukan mempertimbangkan budget orang tua, dia berprinsip jika nilai mencukupi untuk masuk ilmu gizi, UKA minimal pun akan lolos. Terpenting adalah jika Tuhan mengizinkan, semua akan mudah.

Dia daftar tanggal 9 Agustus dan pengumuman kelolosan tanggal 10 Agustus. Akhirnya keberangkatan ke Jember ditunda menunggu hasil dari Unair. Tepat pukul 20.00 pengumuman menyatakan anak saya lolos.

Jika dicatat perjalanan anak saya berjuang mendapatkan PTN impian sangat panjang. Dia banyak mendaftar ke PTN dengan 3 jalur. dan 3 PTN dinyatakan lolos.

  • Jalur PMDK (nilai rapot) lolos di UB D3 Bisnis
  • Jalur PMDK (nilai rapot) lolos di Unej Keperawatan
  • UTBK-SBMPTN lolos di Unej S1 Kesehatan Masyarakat
  • Unair UM (Ujian Mandiri) lolos S1  Ilmu Gizi
  • Unair FKG (Ujian Mandiri Tulis Offline) Tidak Lolos

Jalur Mandiri Rawan Korupsi?

Seperti kita ketahui untuk masuk PTN dengan jalur mandiri ada Universitas yang mengharuskan membayar UKA. Batas minimal UKA sudah jelas tertulis di website, calon mahasiswa tinggal mengisi sesuai yang tertera. Seperti di sini

Ketika mengisi formulir pendaftaran jalur mandiri ada UKA tambahan yang bisa diisi calon mahasiswa. Ini yang memicu terjadinya korupsi, karena calon mahasiswa atau orang tuanya yang ingin anaknya lolos akan mengisi lebih tinggi. Misalnya ada yang mengisi hingga Rp400 juta atau bahkan lebih. 

Kolom uang tambahan UKA juga akhirnya mendorong anak dan orang tua berpikir harus mengisi lebih tinggi agar bisa lolos di PTN pilihan. Menurut hemat saya, agar terhindar dari kasus suap, orang tua tidak perlu menambah UKA, isi sesuai yang tertera di website Universitas.

Lebih parahnya sering dimanfaatkan oknum dengan iming-iming lolos tetapi harus membayar sekian ratus juta. Orang tua yang ambisi akan tergiur asal anaknya kuliah di PTN favorit. 

Apakah Batas Minimal UKA Bisa Lolos di Jalur Mandiri?

"Kalau untuk jalur mandiri banyak point penilain yang tidak pasti dan juga cukup ketatnya persaingan," kata guru bimbel ketika saya konsultasi.

Mengacu pada penilaian yang tidak pasti, saya dorong anak saya untuk tetap latihan soal-soal jika ingin mengikuti Ujian Mandiri Unair. Menurut informasi lain, Unair akan mengedepankan nilai bukan besarnya UKA yang diisi. 

Anak saya pun telah memiliki modal nilai dari UTBK-SBMPT sebagai pendukung masuk ke Ilmu Gizi. Kabar angin yang tidak lolos SBMPTN pilihan satu Unair jurusan FK/FKG akan lolos di jalur Mandiri. Kebenarannya tidak tahu, saat itu anak saya hanya bismillah dengan UKA minim.

Terpenting adalah keyakinan, jika Universitas mencari bibit unggul, pertimbangan pertama tentu nilai mencukupi. Ketetapan UKA yang tertera di website itu sudah melalui pertimbangan pihak Universitas dan tentunya agar tidak memberatkan orang tua mahasiswa baru.

Invoice pembayaran UKA dan UKT. Dokpri
Invoice pembayaran UKA dan UKT. Dokpri

Kembali pada pertanyaan, "Apakah dengan mengisi UKA akan lolos jalur mandiri?" Tentu, jika nilai ujian mencukupi di jurusan yang dipilih dan kuota masih ada. 

Untuk mencapai itu ada strategi pemilihan jurusan, misalnya anak si A mendapat nilai 600 di UTBK dan tidak lolos di FK/FKG. Hasil nilai UTBK itu bisa didaftarkan ke PTN pilihan satu kembali dengan mengganti jurusan. Strateginya jangan pilih FK/FKG, tetapi pilih jurusan dengan daya saing di bawahnya, bisa ilmu gizi, kesehatan masyarakat, kebidanan atau lainnya.

Namun, kembali kepada penyataan guru bimbel anak saya, penialian jalur mandiri itu tidak pasti. Sebaiknya serahkan pada Allah, karena semua sudah ditetapkan dan pilihan Tuhan itu yang terbaik.  

**

Berbeda dengan respon salah satu teman anak saya. Ia mengatakan jika anak saya gaya hidupnya tinggi, sudah lolos di SBMPTN Unej ko ikut mandiri, buang-buang uang.

Anak saya minta maaf jika kami orang tuanya, juga berpikir seperti temannya itu.

Saya merenungkan laporan anak, bukan menyesal, tetapi bagaimana menyakinkan anak agar dia tidak merasa bersalah. 

Saya menilai ini bukan bagian dari gaya hidup, tetapi bagian dari ikhtiar untuk mendapat Universitas impian. 

Untuk memilih sekolah, kita pun harus mempertimbangkan keinginan anak, kemampuan anak berpikir dan kemampuan orang tua membiayai. Di sini harus ada kesepakatan dengan anak.

Jika salah satu tidak terpenuhi harus ada keikhlasan kedua belah pihak untuk menerima agar tidak ada beban di kemudian hari. Ini semua saya jelaskan pada anak dan mencontohkan pada diri saya sendiri dahulu yang tidak memiliki kemampuan biaya.

Semoga pengalaman ini bermanfaat untuk adik-adik ketika memilih PTN dengan jalur mandiri.

Terima kasih telah membaca, salam sehat selalu untuk teman semuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun