Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pabrik Gula Rejo Agung, Peninggalan Sejarah Menunjang Perekonomian Warga Sekitarnya

19 Agustus 2022   16:15 Diperbarui: 25 Agustus 2022   12:19 5532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring dengan perkembangannya, pada tahun 1996 berubah menjadi PT. PG Rajawali 1-Unit PG Rejo Agung Baru. 

Sejak 1998 hingga sekarang Madiun menjadi salah satu jantung perkebunan tebu di Jawa Timur yang menghasilkan kualitas gula baik. Hal ini karena Madiun termasuk daerah dataran rendah yang tanahnya cocok untuk ditanami tebu.

Menurut jurnal yang ditulis Dyah Retno Wulan, mahasiswa Pendidikan Sejarah, Universitas Negeri Surabaya, tanaman tebu masuk ke Indonesia pada pemerintahan Hindia Belanda, perkiraan abad ke-17. Di mana saat itu masih menerapkan sistem VOC atau Vereenigde Oostindische Compagnie atau sistem kerja paksa.

Lori pengangkut gula ke gudang. Foto dokumen pribadi (Kasiyadi Yadi)
Lori pengangkut gula ke gudang. Foto dokumen pribadi (Kasiyadi Yadi)

Manfaat Keberadaan Pabrik Gula bagi Warga

Beroperasinya pabrik gula hingga sekarang membawa pengaruh besar bagi warga sekitar mulai dari penyerapan tenaga kerja, ketersediaan gula terjaga dengan harga stabil.

Selain banyak warga yang bekerja di PG Rejo Agung sebagai tenaga kontrak, tenaga harian dan tetap, banyak juga warga yang bekerja sebagai pengangkut tebu dari lahan ke pabrik. 

Jika musim giling, akan ada banyak antrian truk yang setor tebu dan ini terkadang menimbulkan kemacetan di pintu masuk pabrik.

Foto antrian truk tebu ke pabrik gula. Foto dokumen pribadi (Kasiyadi Yadi)
Foto antrian truk tebu ke pabrik gula. Foto dokumen pribadi (Kasiyadi Yadi)

Tradisi jika musim giling tiba adalah dibukanya pasar malam selama satu hingga dua pekan di sepanjang jalan protokol depan pabrik gula. Ada banyak barang rumah tangga, mainan, makanan dijajakan di pasar malam tersebut.

Setiap malam ada juga acara kesenian yang dipertunjukkan. Puncaknya akan ada pagelaran wayang kulit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun