Seiring dengan perkembangannya, pada tahun 1996 berubah menjadi PT. PG Rajawali 1-Unit PG Rejo Agung Baru.Â
Sejak 1998 hingga sekarang Madiun menjadi salah satu jantung perkebunan tebu di Jawa Timur yang menghasilkan kualitas gula baik. Hal ini karena Madiun termasuk daerah dataran rendah yang tanahnya cocok untuk ditanami tebu.
Menurut jurnal yang ditulis Dyah Retno Wulan, mahasiswa Pendidikan Sejarah, Universitas Negeri Surabaya, tanaman tebu masuk ke Indonesia pada pemerintahan Hindia Belanda, perkiraan abad ke-17. Di mana saat itu masih menerapkan sistem VOC atau Vereenigde Oostindische Compagnie atau sistem kerja paksa.
Manfaat Keberadaan Pabrik Gula bagi Warga
Beroperasinya pabrik gula hingga sekarang membawa pengaruh besar bagi warga sekitar mulai dari penyerapan tenaga kerja, ketersediaan gula terjaga dengan harga stabil.
Selain banyak warga yang bekerja di PG Rejo Agung sebagai tenaga kontrak, tenaga harian dan tetap, banyak juga warga yang bekerja sebagai pengangkut tebu dari lahan ke pabrik.Â
Jika musim giling, akan ada banyak antrian truk yang setor tebu dan ini terkadang menimbulkan kemacetan di pintu masuk pabrik.
Tradisi jika musim giling tiba adalah dibukanya pasar malam selama satu hingga dua pekan di sepanjang jalan protokol depan pabrik gula. Ada banyak barang rumah tangga, mainan, makanan dijajakan di pasar malam tersebut.
Setiap malam ada juga acara kesenian yang dipertunjukkan. Puncaknya akan ada pagelaran wayang kulit.Â