Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani, Ibu dari 1 putri, 1 putra

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Penyebab dan Cara Mengatasi Cegukan yang Berkelanjutan

26 Juli 2022   13:18 Diperbarui: 26 Juli 2022   17:35 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penyebab dan cara mengatasi Cegukan yang berkelanjutan. Foto kompas.com

Hallo, Sahabat semuanya,

Kita tentu pernah mengalami cegukan, di mana  secara tiba-tiba keluar bunyi hik dari mulut, terkadang disertai dengan tekanan dari dada, perut, atau tenggorokan.

Cegukan bisa terjadi pada siapa saja, termasuk bayi dan itu merupakan hal yang normal. Pada orang dewasa pun jika cegukan hanya beberapa menit bisa sembuh dengan sendirinya.

Namun, bagaimana jika cegukan tidak sembuh walaupun sudah minum air hangat satu gelas, bahkan bergelas-gelas? Itulah yang terjadi pada suami beberapa hari yang lalu.

Kronologi Mengalami Cegukan

Suami saya mengalami cegukan setelah makan siang, durasinya lama, hingga mengganggu aktivitasnya. Cegukan berhenti ketika dia tidur, tetapi pagi-pagi, segukan itu terjadi lagi. Akhirnya, saya telepon mantri desa. Setelah minum obat, Alhamdulillah, cegukan reda. Obatnya dari mantri hanya satu tablet, itu pun kecil. 

Dia tidak menjelaskan lebih banyak tentang obat tersebut. Hanya menyuruh minum satu kali saja dalam satu hari. Hari berikutnya, suami cegukan lagi dan itu semakin sering. 

Akhirnya saya pun mengajaknya untuk periksa ke dokter umum dekat rumah. Dokter umum ini sangat ramah dan selalu menjelaskan tentang keluhan yang dialami pasien.

Dokter mengatakan, jika cegukan pada orang dewasa yang sehat, tidak memiliki penyakit akan sembuh dengan beberapa cara, yakni,

1. Minum air hangat

2. Makan roti tawar yang telah dipanggang tanpa Blue Band

3. Menahan napas

4. Mengambil napas dan mengeluarkannya pelan dengan ditutupi kantong kertas

5. Berkumur dengan air es

6. Minum air dengan cepat

7. Minum air dingin dengan perlahan

8. Mengkonsumsi 1 sendok teh gula pasir

9. Mengkonsumsi jahe segar

Mengingat usia suami, dari sekian cara di atas, dokter menganjurkan agar mengambil langkah minum air hangat, makan roti bakar tanpa Blue Band, konsumsi jahe segar dan minum obat yang diresepkan.

Obat Cegukan dari Dokter 

Obat apa yang diresepkan dokter? ini menjadi pertanyaan saya selanjutnya, karena berkaitan dengan diagnosa dokter terhadap penyakit suami.  

Dari hasil pemeriksaan fisik, riwayat penyakit dan penggunaan obat sebelumnya, dokter mengatakan kalau asam lambung suami naik, artinya kena maag. 

Asam lambung itu yang memicu cegukan lebih sering. Untuk tiga hari ke depan, dokter memberi obat maag tiga macam, salah satunya syrup.

Jika dengan cara tersebut masih cegukan, disarankan untuk melakukan beberapa pemeriksaan. Alhamdulillah tiga hari menjaga makan pola makan dan minum obat maag dari dokter, cegukan hilang. 

Namun, pada hari kedua sempat muntah-muntah, semua yang dimakan keluar. Satu malam tidak bisa tidur, menjelang subuh, katanya perut ringan, cegukan pun hilang hingga sekarang. Semoga tidak terjadi lagi.

Mengatasi cegukan dengan tarik dan keluarkan napas dalam kantong kertas . Foto ilustrasi.ist via alinea.id
Mengatasi cegukan dengan tarik dan keluarkan napas dalam kantong kertas . Foto ilustrasi.ist via alinea.id

Pemeriksaan Jika Mengalami Cegukan Berkepanjangan

Jika cegukan berkepanjangan dan tidak sembuh walaupun sudah melakukan cara-cara di atas. Kita harus waspada dan lakukan pemeriksaan sesuai petunjuk dokter. Pemeriksaan tersebut adalah : 

- Tes darah, untuk melihat tanda infeksi, fungsi hati, dan ginjal

- Pemindaian, untuk mendeteksi kelainan yang memengaruhi saraf, yaitu foto Rontgen, CT scan, atau MRI. Teknologi pemindai ini diklaim 96 persen akurat untuk sebuah pemeriksaan.

- Endoskopi, untuk melihat kondisi kerongkongan atau saluran pernapasan

- Elektrokardiografi (EKG), untuk memeriksa kondisi jantung

Sementara untuk kondisi suami belum ke pemeriksaan lanjutan, dia sudah sembuh. Sebelum mengalami cegukan, dia sudah melakukan pemeriksaan di Laboratorium. Pemeriksaan tersebut untuk kepentingan asuransi dan hasil dari Elektrokardiografi (EKG), tes darah, fungsi ginjal dan lainnya bagus.

Jika harus ada pemeriksaan lanjut, saya menduga kondisi kerongkongan atau saluran pernapasan bermasalah, walaupun dia bukan perokok. Namun, mengingat usia ada kemungkinan saluran pernapasan tidak normal. Selain itu, mengonsumsi obat radang, juga memicu terjadinya cegukan, karena selama ini dia sedang pengobatan radang sendi. 

Mengutip dari laman alodokter, 2022, cegukan berlanjut dapat dipicu beberapa hal :

1. Gangguan sistem pencernaan, seperti gastritis, tukak lambung, pankreatitis, kanker pankreas, kanker lambung, penyakit radang usus, penyumbatan usus, atau hepatitis.

2. Gangguan metabolik, akibat kecanduan alkohol, diabetes, atau gangguan elektrolit.

3. Gagal ginjal kronis

4. Gangguan saraf, misalnya akibat peradangan pada saluran napas, atau karena adanya tumor atau kista di leher.

5. Gangguan pada otak, seperti stroke hemoragik, radang dan infeksi otak, tumor otak, multiple sclerosis, dan hidrosefalus.

6. Gangguan di rongga dada, misalnya pneumonia, bronkitis, tuberkulosis, asma, cedera pada dada, dan emboli paru.

7. Gangguan jantung, contohnya serangan jantung dan peradangan selaput jantung.

8. Gangguan mental, misalnya gangguan kepribadian, kecemasan, dan stres.

9. Riwayat operasi pada dada atau perut.

Selain kondisi medis di atas, cegukan berkepanjangan juga dapat terjadi akibat efek samping penggunaan obat-obatan, di antaranya:

Kesatu. methyldopa

Methyldopa adalah obat untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Seperti kita ketahui hipertensi akan berisiko terjadinya komplikasi, seperti stroke, serangan jantung, dan gangguan ginjal. Dengan obat ini komplikasi dapat diturunkan.

Kedua, dexamethasone

Dexamethasone adalah obat kortikosteroid (kelompok obat yang mengandung hormon steroid sintesis) yang berfungsi mencegah pelepasan zat yang menyebabkan peradangan dalam tubuh. Obat ini sering digunakan untuk mengobati alergi dan masalah kulit, kolitis ulserativa, radang sendi, lupus, psoriasis, dan gangguan pernapasan.

Ketiga, obat penenang, seperti diazepam dan lorazepam

Diazepam dan lorazepam adalah obat penenang yang dapat digunakan ketika mengalami gangguan kecemasan, serangan panik, kaku otot, insomnia, kejang, status epileptikus, atau sindrom putus alkohol.

Keempat, obat kemoterapi

Kemoterapi sering dilakukan bagi penderita kanker agar pertumbuhan sel kanker yang bersarang di dalam tubuh terhenti.

Kelima, obat bius

Penggunaan obat bius pada pasien saat operasi juga dapat menyebabkan cegukan. Namun, hal ini masih dalam penelitian. Menurut sumber dari hallosehat, para ahli masih memperdebatkan apakah penyebab cegukan sebenarnya adalah prosedur operasi atau efek dari obat bius yang diberikan.

Ilustasi cegukan berlanjut. Foto by halosehat.com2
Ilustasi cegukan berlanjut. Foto by halosehat.com2

Pencegahan Cegukan

Ada pepatah, lebih baik mencegah dari pada mengobati. Betul, tetapi tidak ada cara khusus yang terbukti dapat mencegah cegukan.

Namun, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menghindari kondisi yang bisa memicu cegukan seperti yang saya kutip dari alodokter dan pengalaman pribadi, yaitu:

1. Batasi konsumsi obat kimia, jika sedang pengobatan rutin, sebaiknya tanyakan efek samping dari obat tersebut jika dikonsumsi dalam jangka panjang.

2. Hindari makan dan minum panas atau dingin secara berlebih.

3. Hindari makan dan minum terlalu cepat.

4. Jangan minum minuman bersoda, juga beralkohol.

5. Lindungi diri dari perubahan suhu yang terjadi secara tiba-tiba, terutama saat tidur di ruang ber-AC

6. Tetap tenang dan hindari kondisi yang dapat memicu reaksi emosional dan fisik.

7. Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin agar segera mendapat penanganan bila terdeteksi menderita suatu penyakit.

Kembali pada pepatah, "Sebaiknya mencegah dari pada mengobati".  Walaupun sakit tidak bisa dihindari, berusaha mencegah menjadi salah satu ikhtiar yang wajib. 

Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.

Bahan bacaan : https://www.alodokter.com/cegukan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun