Peristiwa ketiga, modal bercocok tanam memang hal yang penting. Di sisi lain tengkulak membantu permodalan, tetapi jika harga gabah tidak sesuai umumnya, ya merugikan petani juga. Di sini pentingnya koperasi tani yang bisa membantu permodalan para petani.
Saya tidak tahu apakah koperasi tani berjalan lancar di setiap desa? Sepanjang yang saya ketahui koperasi tani di desa saya ada, tetapi tidak tahu berjalan baik atau tidak karena selama ini tidak terlibat dengan koperasi.
Solusi lain pernah ditulis oleh Hendara Kusuma, 2019 di detikfinace, untuk memotong mata rantai distribusi produk pertanian ada yang namanya aplikasi TaniHub dan TaniJoy.
Namun, penggunaan aplikasi ini belum diminati petani karena ada kekhawatiran terhadap pengelolanya yang bukan dari ahli pertanian. Juga keberadaan aplikasi ini belum merata, hanya beberapa wilayah tertentu saja yang sudah bisa mengakses aplikasi ini.
Bagaimana peran Bulog
Sebagian petani berharap ada peran bulog untuk menyerap hasil panen. Namun, sejak 2016 penyerapan gabah oleh Bulog semakin menurun karena Bulog tidak menjual beras secara komersil kepada konsumen, melainkan untuk program pemerintah.Â
Seperti kita ketahui, Bulog memiliki peran untuk menstabilkan harga gabah atau beras di tingkat produsen. Caranya dengan menyerap hasil panen petani. Gabah yang telah digiling menjadi beras akan disimpan sebagai Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Jika CBP melimpah di gudang Bulog, secara otomatis penyerapan saat panen raya akan berkurang. Apakah ke depannya Bulog bisa memutus mata rantai  penjualan gabah?Â
Semoga bermanfaat
Baca juga : Harga Gabah saat Panen Raya Bervariasi, Berikut Penyebabnya