Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mengenal Istilah-Istilah Bercocok Tanam Padi dalam Bahasa Jawa

29 Juni 2022   19:04 Diperbarui: 30 Juni 2022   10:48 4202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto pekerja sedang ndaut. Foto by kompas.com 

Lahan pawinihan luasnya disesuaikan dengan jumlah benih padi. Prosesnya sama yakni lahan kosong dibajak (ngluku) lalu digaruk. Setelah diisi air cemek-cemek, benih yang sudah 3 hari direndam disebar rata.

Benih padi yang sudah disebar di pawinihan, biarkan selama 18-25  hari, tentunya ada perawatan seperti dipupuk, diairi.

3. Ngluku

Ketika mendekati masa tanam, benih padi sudah siap tanam, petani menyiapkan lahan untuk ditanami benih padi.

Prosesnya dimulai dari ngluku atau bajak sawah. Ngluku sawah pada zaman dahulu memakai tenaga kerbau. Sekarang memakai mesin bajak.

Ngluku dilakukan untuk membalik tanah agar mudah dicangkul. Setelah itu, tanah didiamkan satu malam. Selanjutnya, tanah diolah dengan menggunakan alat yang dinamakan garu.

Garu berfungsi untuk meratakan lahan dan tanah menjadi lunak dengan dibantu pengairan. Setelah selesai dibajak, tanah diberi pupuk kimia atau pupuk kandang.

Jika pemupukan menggunakan pupuk kimia, tanah yang sudah digaru hanya didiamkan satu malam dan besoknya bisa ditanduri benih padi. pemupukan disebut ngerabuk.

Berbeda jika menggunakan pupuk kandang. Proses dari ngluku ke garu menunggu satu minggu. Setelah tanah digaru diberi pupuk kandang dan menunggu lagi satu minggu untuk ditanami benih padi. Pupuk kandang pun jarang digunakan pada musim rendeng atau penghujan karena tanaman akan mudah busuk.

Foto pekerja sedang ndaut. Foto by kompas.com 
Foto pekerja sedang ndaut. Foto by kompas.com 

4. Ndaut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun