Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

6 Tips Membangun "Self Esteem" Anak agar Sukses di Masa Depan

14 Juni 2022   05:20 Diperbarui: 15 Juni 2022   18:21 943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orangtua diskusi dengan anak agar dia memiliki harga diri tinggi. Foto via kompas

Ini yang mungkin lebih berat karena pada umumnya anak akan fokus pada hasil. Ketika sudah usaha tidak mendapat hasil yang tidak memuaskan, anak kecewa. Orang tua harus lebih giat memberi dukungan.

Keempat, beri mereka ruang untuk mencoba, mengambil risiko, membuat pilihan, dan memecahkan masalah

Anak berani mencoba hal baru, berani ambil risiko, dan menyelesaikan masalah akan meningkatkan kepercayaan dirinya ketika berhasil. 

Namun, jika melakukan kesalahan, biar mereka belajar dari kesalahan. Kita sekadar memberi dorongan dan umpan balik positif untuk membantu mereka belajar bertahan dengan sesuatu sampai selesai.

Mencoba sesuatu bukan saja soal kegiatan sekolah, tetapi beri kesempatan anak untuk melakukan pekerjaan rumah tangga, seperti menyapu, mencuci piring, siram tanaman dan lain-lain.

Kelima, sesuaikan usia

Anak mencoba sesuatu yang baru tentu disesuaikan dengan usianya. Anak usia 3 tahun tidak mungkin kita mengajari memasak atau kerajinan tangan. 

Keenam, berikan contoh yang baik dengan memelihara harga diri kita

Seperti pepatah mengatakan bahwa anak adalah peniru ulung. Untuk itu kita harus menjaga kepercayaan diri sendiri.  Ciptakan dan pelihara lingkungan rumah yang aman di mana anak merasa dicintai. 

Keenam tips di atas bukan satu-satunya cara dalam mengembangkan harga diri anak. Masih banyak lagi tips yang bisa dilakukan orang tua. Namun, pada intinya, perubahan, kebaikan berawal dari kita sendiri, baru menular ke anak.

Semoga bermanfaat, terima kasih telah membaca

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun