Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu rumah tangga suka cerita, Petani, Pengusaha (semua lagi diusahakan)

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

7 Tips Memilih Daging Sapi Segar dan Asuh

13 Mei 2022   18:39 Diperbarui: 17 Mei 2022   03:15 1321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tips memilih daging sapi segar bebas penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak. Foto by kompas.com

Seperti yang telah kita ketahui dalam satu pekan terakhir ini , di Jawa Timur ribuan hewan ternak sapi dikabarkan terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK). Masyarakat pun menjadi cemas akan beredarnya daging sapi di pasar.

Pantauan saya di pasar Kawak Madiun  tadi pagi, ketersediaan daging sapi pun menurun. Padahal untuk wilayah Madiun sudah dinyatakan bebas PMK untuk hewan ternak sapi.

Seperti yang telah dinyatakan Kapolres Madiun Kota AKBP Suryono, SH., SIK., MH., pada tanggal (12/05/2022), bahwa ternak sapi di Kota Madiun bebas PMK.

Menurut drh. Mustika Surya Indah selaku dokter hewan wilayah Kecamatan Jiwan, kondisi sapi di peternakan milik Sahri, Kecamatan Jiwan sehat-sehat dan tidak ditemukan terjangkit penyakit PMK. Untuk wilayah Kecamatan Sawahan pun, drh. Syaiful mengatakan aman.

Polres Madiun Kota lakukan pemeriksaan hewan ternak di Madiun. Foto dokpri via Humas Kota
Polres Madiun Kota lakukan pemeriksaan hewan ternak di Madiun. Foto dokpri via Humas Kota

Drh. Syaiful yang bertugas memeriksa peternakan sapi yang ada di Kecamatan Sawahan mengatakan jika sapi terinfeksi PMK suhunya di atas 38 derajat celcius. Pemeriksaan meliputi bagian kepala, mulut, lidah dan di sekitar kaki, hidung.

Penyebaran virus tersebut tidak terhadap manusia tetapi pada sesama hewan. 

Baca juga:  4 Penyakit yang Sering Muncul Setelah Lebaran

Jangan khawatir, jika ditemukan sapi yang memiliki gejala PMK, segera karantina dan pisahkan dari teman sapi lainnya. Dinas Peternakan akan memberi obat terhadap sapi yang terserang PMK. Jangan disembelih apalagi dipasarkan.

Walaupun Madiun sudah dinyatakan aman dari penyakit hewan pada sapi. Tidak ada salahnya kita waspada, teliti dalam membeli daging.

Berikut kiat-kiat memilih daging sapi segar yang terbebas dari penyakit.

Daging sapi yang berkualitas ditentukan dari cara pemeliharaannya, meliputi pemberian pakan, tata  laksana pemeliharaan, dan perawatan kesehatan. Kualitas daging juga dipengaruhi oleh pengeluaran darah pada waktu hewan dipotong dan kontaminasi sesudah hewan dipotong.

Berikut tips memilih daging sapi segar yang baik dan asuh (aman, sehat, utuh dan halal) menurut drh. Fety Nurrachmawati dari Medik Veteriner Pertama, Ditkesmavet PP : 

  • Sertifikat Halal

Supplier atau penjual daging yang halal dan profesional tentu mempunyai izin halal dari pihak MUI. Pastikan kita membeli daging dari penjual atau supplier daging yang mempunyai izin halal.

Jika di pasar tradisional kita sulit mengetahui penjual tersebut memiliki sertifikat halal atau tidak. Namun, dari kios resmi di dalam pasar, saya yakin sudah memiliki izin menjual daging. Kecuali jika kita temui penjual yang tak berkios atau penjual kaget. 

  • Warna Daging

Cara paling mudah untuk mengetahui kualitas daging adalah dari warnanya. Daging sapi yang masih fresh berwarna merah dan segar. Selain itu warna daging juga tidak pucat dan tidak kotor.

Warna daging sapi bervariasi tergantung dari jenis hewan secara umur dan keturunan. Daging sapi perah akan tampak lebih merah muda daripada daging potong. Daging sapi muda lebih pucat daripada daging sapi dewasa.

  • Tekstur Daging

Cara menentukan daging sapi masih segar adalah dengan ditekan. Tekan sedikit daging tersebut, jika kembali ke posisi semula berarti daging tersebut masih baru dan segar. Selain itu, daging segar juga memiliki tekstur yang terasa kenyal.

Hal ini berbeda dari daging yang busuk di mana daging tersebut akan terasa lembek ketika ditekan.

  • Aroma

Rasa dan aroma dipengaruhi oleh jenis pakan. Daging berkualitas baik mempunyai rasa gurih dan aroma yang segar pula atau dengan kata lain memiliki bau khas "sapi". Sementara itu daging yang busuk akan menimbulkan bau busuk atau asam.

  • Tidak Berair

Daging sapi yang segar relatif kering, hal ini dapat menahan pertumbuhan mikroorganisme dari luar dan memengaruhi daya simpan daging tersebut. Jika basah, daging tersebut akan cepat busuk.

Jika kita membeli daging mungkin sering melihat cairan berwarna merah mirip darah. Cairan itu bukanlah darah melainkan "sari" dari daging tersebut. Daging yang berair sudah berada cukup lama berada di udara bebas.

  • Daging Empuk

Daging sapi empuk ditentukan oleh kandungan jaringan ikat. Semakin tua usia hewan, susunan jaringan ikat semakin banyak sehingga daging yang dihasilkan semakin liat. Jika ditekan dengan jari, daging yang sehat akan memiliki konsistensi kenyal.

  • Kandungan lemak (Marbling)

Marbling adalah bentuk terlihat lemak intramuskular (IMF) yang muncul bintik-bintik pada daging. Ini berbeda dengan lapisan lemak di bagian luar daging yang bisa dibuang. Marbling juga bukan lemak yang terdapat di antara dua otot yang berbeda. 

Daging sapi yang mengandung Marbling. Foto by kompas.com
Daging sapi yang mengandung Marbling. Foto by kompas.com

Marbling itu flek lemak yang ada di bagian dalam daging. Dilansir dari Savor Japan melalui kompas, marbling yang terdapat dalam daging akan membantu memberikan rasa di seluruh bagian daging. 

Ketika dimasak dengan baik, lemak ini akan meleleh dan menciptakan tekstur yang halus, lembut, dan lengas.

Dengan mengetahui ciri-ciri daging segar, Insya Allah kita terbebas dari penyakit yang ditimbulkan dari daging busuk. Semoga bermanfaat.

Sumber: https://metasatu.com | Health.liputan6.com | disnakkeswan.ntbprov.go.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun