Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Berikut Penyebab dan Cara Mengatasi Anak yang Tidak Fokus pada Lawan Bicaranya

9 Mei 2022   20:31 Diperbarui: 23 Mei 2022   06:55 7338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seringkali saya mendengar jika anak sekarang tidak bisa lepas dari gadget. Sebenarnya bisa selama orang tua menerapkan gaya pengasuhan zaman dulu yang tanpa gadget. Namun, kita lebih memilih jalan aman sesaat agar anak diam dan orang tua bisa menyelesaikan pekerjaan degan cepat. 

Pengasuhan anak tanpa gadget. Foto by kompas.com
Pengasuhan anak tanpa gadget. Foto by kompas.com

Kita tentu masih ingat dulu orang tua bisa menyelesaikan tugas rumahnya tanpa harus memberi alat satu ini. Ada banyak mainan yang bisa dipegang anak, seperti boneka, mobil-mobilan. 

Alat dapur yang tidak terpakai bisa dijadikan mainan. Seperti anak cewek saya yang menggunakan piring plastik, sendok bekas untuk main masak-masakan. Sedangkan anak cowok, sering membuat pesawat, robot dari sambungan piva, mulai dari Te, Knee, sok, sokdrat. 

2. Kontak mata

Kontak mata dalam berbicara itu penting karena kita atau anak akan merasa penting. Jika anak masih memalingkan muka, kita bisa memintanya untuk menatap, contohnya, "Kakak lihat Bunda sini, Bunda mau ngomong sebentar."

3. Posisi badan sejajar

Untuk bisa ngobrol empat mata dengan anak, posisi tubuh kita harus sejajar dengan tinggi badan anak dan tidak terlalu jauh. Kita bisa jongkok atau duduk agar anak bisa menatap mata orang tua. Ia pun bisa menangkap apa yang kita sampaikan.

4. Bermain peran

Kita tentu masih ingat ketika kecil dulu sering bermain boneka, pasaran/jualan bersama teman-teman. Dalam permainan itu biasanya ada yang berperan pedagang, pembeli, anak, ibu atau peran lain.

Pengalaman kita dulu bisa diterapkan pada anak. Jika anak di rumah tidak ada teman bermain, bisa menggunakan beberapa boneka untuk berperan. Contohnya boneka satu sebagai ibu, boneka dua sebagai tetangganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun